Poempida Hidayatullah menjadi salah satu politikus Partai Golkar yang mendukung Joko Widodo dan Jusuf Kalla pada Pemilihan Presiden 2014. Poempida pun mendorong Golkar mengalihkan dukungan dari Prabowo Subianto-Hatta Rajasa ke Jokowi-JK. Sehingga, Golkar tetap dapat berada di pemerintahan.
Bagaimana pendapat Poempida mengenai Musyawarah Nasional (Munas)? Berikut wawancara wartawan Republika Wahyu Syahputra dengan Poempida.
Siapa yang akan dipilih JK untuk Ketua Umum Golkar?
Dari pribadi tidak ada. Jadi konteksnya, sedang mengumpulkan aspirasi, kalau terlalu jauh (calon) bagaimana aspirasinya. Aspirasi itu terkait kepentingan munas. Kekuatan sebenarnya tidak berada di pusat, tetapi di daerah. Kita akan lakukan pendekatan, pendekatannya silaturahim, kita dengarkan dahulu.
Kesimpulannya?
Kalau kita paksakan (calon) pun susah di daerah. Saya juga belum bisa simpulkan lebih jauh. Siapa pun orangnya, dari daerah juga harus ada persetujuan. JK sudah lama berkomunikasi intensif di daerah. Dan kita tahu, JK juga pendukungnya banyak.
Agenda terdekat ini?
Lebaran kemarin harusnya ada ketemu sama Jusuf Kalla dan Golkar di daerah. Namun, ada kendala mengenai waktu dan kendaraan. Munas ini kita akan serahkan kepada daerah saja, daerah punya pandangan sendiri.
Apakah dalam agenda tersebut akan membicarakan calon?
Ya, nanti kita akan kabarkan siapa. Saya belum bisa berbicara sekarang karena belum saatnya. Kita menginginkan kader muda yang muncul atau senior yang bersih, berwibawa, dan matang. Secara informal, saya ingin cepat bertemu sama daerah juga.
Konstalasi politik Golkar kini, Golkar yang ingin oposisi?
Golkar seharusnya bisa bergabung dalam pemerintahan. Jika bergabung, tentu akan menjadi pemerintahan yang hebat. Tapi, jika tidak, yang dirugikan ialah Golkar sendiri. Terutama, orang-orang daerah. ed: ratna puspita
Poempida Hidayatullah
Politikus Partai Golkar dan Anggota Tim Pemenangan Jokowi-JK