Kamis 05 Jun 2014 14:50 WIB
samba 2014

Penantian Satu Dekade Jorge Pinto

Red:

Tampil di Piala Dunia merupakan mimpi setiap pelatih. Tak terkecuali bagi Jorge Luis Pinto. Sempat gagal dalam dua kesempatan, mimpi Pinto akhirnya terwujud setelah menanti selama satu dekade.

Pinto sebenarnya sudah pernah memimpin Kosta Rika untuk kualifikasi Piala Dunia 2006 Jerman. Namun, pria berusia 61 tahun itu dipecat di tengah jalan setelah nasib Kosta Rika berada di ujung tanduk pada empat pertandingan terakhir. Borges Guimaraes yang kala itu ditunjuk sebagai pengganti menyelamatkan nasib Kosta Rika sehingga berhasil terbang ke Jerman.

Setelah dipecat Kosta Rika, Pinto kembali ke negara asalnya, Kolombia, untuk melatih klub Cucuta Deportivo. Keputusannya itu berbuah manis karena Federasi Sepak Bola Kolombia akhirnya memercayakan dia untuk menjadi pelatih timnas.

Akan tetapi, kesempatan kedua itu gagal dimanfaatkannya. Pinto lagi-lagi dipecat di tengah jalan saat melakoni babak kualifikasi. Pinto dipecat setelah Kolombia menelan kekalahan telak 0-4 dari Cile pada 10 September 2008.

Pinto mengambil banyak pelajaran atas dua kegagalan tersebut. Ia akhirnya tidak menyiakan kesempatan ketiga ketika kembali dipercaya oleh Kosta Rika untuk Piala Dunia 2014 Brasil.

Dengan mengedepankan gaya bertahan dan serangan balik, Pinto sukses membawa anak-anak asuhnya terbang ke Brasil dengan menempati peringkat dua zona Concacaf. Dari segi peroduktivitas gol, Kosta Rika terbaik kedua setelah Amerika Serikat. Namun dari segi pertahanan, Kosta Rika yang paling kuat mengungguli Amerika.

"Mimpi saya ke Piala Dunia akhirnya terwujud setelah 10 tahun berjuang," kata Pinto dilansir Fox News, belum lama ini.

Pinto pun sama sekali tidak gentar meski harus beradu taktik dengan pelatih ulung sekaliber Roy Hodgson (Inggris), Cesare Prandelli (Italia), dan Oscar Tabarez (Uruguay).

Dia mengaku sudah sangat memahami gaya permainan lawan-lawan Kosta Rika di Grup D. Italia, kata Pinto, adalah tim yang sangat kuat dalam hal taktik. "Sementara Uruguay, punya penyerang hebat. Dan Inggris, memiliki kecepatan, tapi kadang tidak presisi," ungkap Pinto.  

Pinto cukup yakin skema bertahan yang diusungnya bakal membuat Kosta Rika sulit dikalahkan oleh tiga tim lawan yang pernah menjadi juara dunia tersebut. "Kekuatan kami dalam bertahan akan mendatangkan keuntungan bagi tim dan membuat tim lawan kesulitan," ujarnya.

rep:satria kartika yudha ed: abdullah sammy

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement