ZURICH -- Dunia pasti akan mengingat bagaimana Swiss mampu mengalahkan negara sehebat Spanyol pada pergelaran Piala Dunia 2010. Mengandalkan serangan balik cepat, Gelson berhasil menciptakan gol yang berakhir hingga akhir laga dengan kemenangan 1-0. Publik seakan serentak berpikir bila Swiss mampu menembus babak 16 besar setelah melihat pertandingan tersebut.
Namun, entah apa yang terjadi dalam dua laga selanjutnya. Swiss malah harus menanggung malu karena kalah dari Cile dan hanya bermain imbang melawan Honduras. Hasil ini gagal menempatkan Swiss bersama Spanyol lolos ke babak 16 besar.
Namun, itu hanya cerita empat tahun silam. Masih bersama pelatih mereka, Ottmar Hitzfeld, The Schweizer Nati terus berkembang dan siap memburu kemenangan demi kemenangan di Piala Dunia 2014.
Swiss lolos ke putaran Piala Dunia dengan hasil yang mengesankan. Berada dalam Grup E zona Eropa bersama negara yang lolos ke PD 2010, Slovenia, Swiss berhasil menjadi pemuncak klasemen. Bahkan, mereka mampu mengemas tujuh kemenangan dan tiga kali seri tanpa satu laga pun berakhir kekalahan.
Untuk membuat timnya tetap kompak dan semakin kuat, Gammar, panggilan Hitzfeld, mencoba tetap mempertahankan pemain yang berlaga di Piala Dunia 2010 serta Piala Eropa 2012.
Trio Napoli, yaitu Gokhan Inler, Valon Behrami, serta Blerim Dzemaili, disokong gelandang Bayern Munchen, Xherdan Shaqiri, masih menempati posisi mereka sebagai pemain tengah. Di posisi belakang, bek Juventus Stephan Lichtsteiner tetap menjadi andalan Gammar. Lichtsteiner akan ditemani tiga teman setianya, Steve Von Bergen, Reto Ziegler, serta Philipe Senderos. Posisi penjaga gawang pun masih dihuni Diego Benaglio dari Wolfsbug sebagai kiper utama.
"Kami telah membuat kemajuan. kita memiliki pilihan yang lebih karena mempunyai pemain yang kreatif. Bukan hanya itu, saat ini tim memiliki semangat lebih, dan kita tahu apa yang dibutuhkan untuk sukses di Piala Dunia sekarang," ungkap Hitzfeld dalam laman Vavel, beberapa waktu silam.
Menggunakan skema anyar dengan banyak memainkan bola-bola pendek, menjadikan jurus jitu baru Swiss untuk menutupi kekurangan mereka di lini depan. Dengan taktik ini, siapa pun dengan posisi apa pun diharapkan mampu mencetak gol.rep:c56 ed: abdullah sammy