Senin 23 Jun 2014 16:37 WIB
samba 2014

Mimpi Bosnia Berakhir

Red:

CUIABA -- Mimpi Bosnia-Herzegovina yang tampil di Piala Dunia untuk pertama kalinya harus berakhir setelah kekalahan dari Nigeria pada laga kedua Grup F di Arena Pantanal, Cuiaba, Ahad (22/6) pagi WIB. Pelatih Safet Susic menjadi orang yang paling bersedih seusai laga tersebut mengingat timnya sebenarnya tidak tampil buruk melawan juara Afrika itu.

Menurut Susic, laga bisa berakhir berbeda seandainya gol Edin Dzeko tidak dianulir wasit karena dianggap offside. Dari tayangan ulang, striker Manchester City itu terlihat tidak offside sebelum menaklukkan kiper Vincent Enyeama. Selain itu, gol Nigeria oleh Peter Odemwingie pada menit ke-29 sebelumnya berbau pelanggaran Emmanuel Emenike kepada Emir Spahic.

Jelang pertandingan berakhir, Dzeko sekali lagi mendapatkan peluang emas setelah menerima umpan panjang dari tengah lapangan. Sayang, sepakannya membentur tiang setelah sempat ditepis Enyeama.

"Sedih rasanya melihat generasi bagus ini harus meninggalkan Piala Dunia lebih cepat. Tetapi, Anda tak boleh menyalahkan mereka. Kami tidak beruntung dengan dianulirnya gol tersebut (Dzeko)," ujar Susic, dilansir Goal.

"Kondisi psikologis pemain kami menjadi menurun setelah insiden tersebut. Kami juga disulitkan dengan cuaca panas dan kondisi lapangan, dan lawan juga tim kuat. Inilah alasan mengapa kami kalah," tambahnya.

"Selamat kepada Nigeria yang bermain bagus dan menciptakan banyak peluang. Nigeria mengejutkan kami. Mereka benar-benar cepat, gesit, dan pantas menang. Mereka bermain menyerang dan sangat ingin menang."

Sementara itu, Dzeko mengaku kecewa terhadap kepemimpinan wasit Peter O'Leary yang memimpin pertandingan tersebut. Menurut pemain berusia 28 tahun itu, golnya seharusnya tak dianulir. Wasit, kata dia, juga seharusnya menganulir gol Nigeria karena sebelumnya telah terjadi pelanggaran terhadap Spahic, sang kapten.

"Kami sedih harus pulang dari kompetisi ini. Tetapi, kepulangan kami juga harus diikuti oleh wasit. Dia berjasa mengubah permainan dan hasil pertandingan ini. Itulah penyebab kami kalah," tutur Dzeko.

"Pelanggaran jelas terhadap kapten kami di wilayah terlarang dan gol saya yang sama sekali tak offside. Kami terus berjuang hingga akhir tetapi tak memiliki keberuntungan hari ini."

"Target kami dalam laga ini adalah untuk meraih kemenangan, sekalipun Nigeria bermain baik dan memiliki banyak peluang. Namun sayang, wasit tampil memalukan dalam laga ini," tambahnya geram.

Sementara itu, Nigeria kini berpeluang melaju ke babak 16 besar setelah meraih empat poin dari dua pertandingan. Akan tetapi, nasib mereka juga akan ditentukan hasil yang diperoleh Iran pada laga melawan Bosnia.

Odemwingie, sang pencetak gol, mengaku sangat gembira atas hasil tersebut. "Kami sangat gembira. Sudah 16 tahun kami belum mempersembahkan kemenangan untuk negara kami," ujar Odemwingie.

Kemenangan Nigeria atas Bosnia-Herzegovina menjadi sejarah baru karena itu menjadi kemenangan perdana tim Elang Super di Piala Dunia sejak 1998. Terakhir, Nigeria menang saat mengalahkan Bulgaria pada fase grup Piala Dunia 1998.

Kebahagiaan yang sama juga dirasakan oleh pelatih Stephen Keshi. "Saya bahagia karena anak-anak memperlihatkan sedikit karakter bermain," ujar Keshi. Dia menganggap kritik yang ia dapatkan setelah bermain imbang pada laga sebelumnya sebagai bagian dari sepak bola. "Anda tidak akan pernah mendapatkan perjalanan yang mulus. Namun, yang paling penting, Anda menang dan semua orang bahagia," ujar pelatih berusia 52 tahun itu.

Dia meyakinkan, tim Elang Super telah berubah. "Saya merasa tim kami bertambah baik setiap pertandingan. Ini bukan pekerjaan mudah. Kami baru kembali dan membangun tim selama tiga bulan," tambahnya.  rep:c60/reuters ad:fernan rahadi

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement