Selasa 24 Jun 2014 15:00 WIB
samba 2014

Aljazair di Ambang Sejarah Baru

Red:

PORTO ALEGRE -- "Kami akan berjuang seperti singa." Ungkapan tersebut dilontarkan langsung oleh penggawa Aljazair, Sofiane Feghouli, menjelang laga melawan Korea Selatan. Entah bermaksud untuk membangkitkan kepercayaan diri timnya seusai ditekuk Belgia 1-2 pada laga perdana, atau hanya sekadar menakut-nakuti tim Kesatria Taeguk. Namun pada kenyataannya, Aljazair memang tampil bak singa pada laga yang dihelat di Stadion Beira-Rio, Porto Alegre, Senin (23/6) dini hari WIB.

Aljazair seakan ingin menebus kekalahan dalam laga pertama ketika ditaklukkan Belgia 1-2. Tim berjuluk the Desert Warriors ini langsung mengambil inisiatif serangan begitu peluit kick-off dibunyikan. Lewat kaki Feghouli, Aljazair hampir membuka keunggulan pada menit kedua. Sayang, sepakan gelandang Valencia itu masih melebar ke sisi kiri gawang Korsel. Gol yang ditunggu-tunggu akhirnya baru tercipta pada menit ke-26 lewat kaki penyerang Islam Slimani.

Slimani yang mendapatkan umpan lambung terus merangsek ke dalam kotak penalti. Meski diapit dua pemain belakang Korsel, Slimani dengan dingin mampu menceploskan bola. Dua menit berselang, Aljazair seperti "kesetanan" dengan langsung menambah keunggulan, kali ini melalui sundulan kepala bek tengah Rafik Halliche yang memanfaatkan tendangan penjuru. Sundulan Halliche yang tak terkawal langsung menghunjam gawang Korsel dan memaksa Jung Sung-Ryong memungut bola untuk kedua kalinya hanya dalam jangka waktu dua menit.

Laga seperti menjadi milik Aljazair. Bahkan, data statistik mencatat hingga menit ke-35, Korsel tak mampu mencetak satu tendangan ke gawang pun. Tertinggal dua gol memaksa Korsel untuk keluar dan mencari kesempatan untuk mencetak gol. Alih-alih mampu memperkecil keunggulan, Korsel malah semakin berada di ujung tanduk setelah Abdelmoumene Djabou menambah keunggulan Aljazair pada menit ke-38. Pemain yang dijuluki "Messi-nya Aljazair" ini tak menyia-nyiakan umpan mendatar yang dilepaskan Slimani di kotak penalti. Tanpa ragu, Djabou langsung menceploskan bola dengan tenang.

Hingga turun minum, skor tak berubah. 3-0 untuk keunggulan Aljazair. Selepas jeda, Korsel tampil lebih berani untuk mengejar ketertinggalan. Hasilnya pada menit ke-50, Song Heung-Min mampu memberikan secercah harapan bagi Korsel setelah tendangan mendatarnya tak mampu dihalau kiper Aljazair, Rais M'Bolhi.

Gol tersebut membuat Korsel bersemangat. Namun nahas, Yacine Brahimi kembali menjauhkan keunggulan Aljazair menjadi 4-1 setelah sepakannya pada menit ke-62 tak mampu dihalau Sung-Ryong. Gol itu bermula dari umpan satu-dua yang apik antara Brahimi dan Feghouli di dalam kotak penalti sebelum gelandang Granada itu melepaskan tendangan mendatar untuk menaklukkan Sung-Ryong.

Sepuluh menit berselang, Korsel kembali mengais asa ketika Koo Ja-Cheol berhasil mencetak gol untuk kembali memperkecil kedudukan menjadi 2-4. Merasa sudah unggul, Aljazair mencoba lebih fokus untuk menggalang pertahanan dan sesekali melakukan serangan balik. Sedangkan, Korsel terus menekan dan mengintimidasi gawang Aljazair. Sayang, waktu yang tersisa tak cukup bagi skuat Hong Myung-bo itu untuk menambah gol. Skor 4-2 untuk keunggulan Aljazair bertahan hingga peluit dibunyikan.

Hasil positif yang ditorehkan Aljazair disambut gembira oleh Vahid Halilhodžic. Pelatih berkebangsaan Bosnia-Herzegovina itu mengaku optimistis membawa anak-anak asuhnya menembus babak 16 besar. "Saya ingin mendedikasikan kemenangan ini untuk para pendukung yang ada di sini dan orang-orang Aljazair di rumah yang telah menunggu waktu yang lama untuk kemenangan ini," tutur Halilhodžic dilansir situs resmi FIFA.

"Ini berarti banyak bagi kami semua. Hari ini tim bermain dengan penuh kekuatan. Saya mengatakan kepada para pemain untuk menyerang selama 15 menit pertama dan saya merasa bahwa mereka melakukannya sangat baik dan efektif di babak pertama, bahkan hampir sempurna. Sekarang kami harus mencoba untuk mendapatkan hasil yang baik melawan Rusia dan lolos ke babak 16 besar. Apa pun masih mungkin terjadi," katanya menambahkan.

Hal senada juga diungkapkan oleh Slimani. Pemain yang didaulat sebagai man of the match itu mengaku timnya tak punya alasan untuk tidak percaya bahwa mereka mampu menorehkan sejarah lolos ke babak 16 besar untuk pertama kalinya. "Ini brilian. Mencetak gol untuk negara saya adalah perasaan yang indah. Saya harus berterima kasih kepada pelatih yang telah memberi saya kesempatan dan saya dapat mengatakan bahwa semua pemain memberikan segalanya untuk menang hari ini," kata penyerang Sporting Lisbon itu.

"Tujuan kami saat ini adalah mencapai babak 16 besar. Kami memiliki kesempatan dan saya berharap kami akan mencapai itu," ujar penyerang berusia 26 tahun itu.

Suasana berbeda  menyelimuti ruang ganti Korsel. Hong Myung-bo mengatakan timnya terlalu banyak membuat kesalahan. Selain itu, menurutnya, Aljazair bermain begitu berbeda dengan laga pertama kontra Belgia. "Kami membuat kesalahan dalam persiapan kami dan selama pertandingan. Tetapi, kami harus melihat ke depan sekarang. Terdapat konsentrasi yang hilang, terutama di lini belakang dan kami tidak bermain dengan standar kami yang biasa. Tapi, saya harus menekankan, kami tidak meremehkan Aljazair. Hari ini tim mereka benar-benar berbeda daripada yang bermain melawan Belgia. Mereka bermain lebih baik hari ini dan pantas menang. Sekarang kami hanya perlu memperbaikinya. Kami akan melakukan yang terbaik sampai akhir," ujar mantan kapten Korsel itu.

Atas hasil ini, asa Aljazair untuk melaju ke babak 16 besar tetap terbuka. Pada laga penentuan, Aljazair sudah ditunggu Rusia yang dalam laga sebelumnya dikalahkan Belgia 0-1. Sedangkan bagi Korsel, hasil minor tersebut semakin memberatkan jalan semifinalis Piala Dunia 2002 tersebut untuk melaju ke fase knock-out. Terlebih pada laga pamungkas, Korsel akan menghadapi lawan berat, Belgia, yang sudah memastikan lolos ke babak berikutnya.  rep:c84 ed: fernan rahadi

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement