Sabtu 05 Jul 2014 19:00 WIB
samba 2014

Kiprah Pemain Pengganti

Red: operator

Menjelang bergulirnya Piala Dunia 2014 sejak pertengah an bulan lalu, sebagian pelatih kompak menyua rakan satu pandangan yang sama. Pada turnamen kali ini di Brasil, pelatih harus memiliki sedikitnya 14 pemain berkualitas. Perinciannya adalah 11 pemain inti dan tiga pemain cadangan.

Pelatih Jerman Joachim Loew, misalnya, berpendapat, dengan kondisi cuaca panas dan kelembapan udara yang tinggi di Brasil, pemain cadangan memiliki peran tak kalah penting dibanding pemain inti. Di saat para pemain inti sudah kehabisan napas, para pemain cadangan bisa menjelma menjadi pahlawan alias supersub.

Pada Piala Dunia kali ini, para pemain peng ganti mencatatkan rekor baru. Sepanjang fase penyisihan grup, para supersubtotal mencetak 24 gol, atau terbanyak sepanjang sejarah. Catatan itu melampaui rekor 23 gol pada Piala Dunia 2006 di Jerman. Catatan itu juga jauh melampaui raihan 15 gol para pemain pengganti pada edisi 2010 di Afrika Selatan.

Berikut sejumlah fakta menarik yang melibatkan para pemain pengganti sepanjang babak penyisihan grup Piala Dunia 2014.

REKOR KLOSE

Dua gol Ghana pada rentang 10 menit pertengahan babak kedua mengembuskan kepanikan di kubu Jerman. Akibat gol Andre Ayew dan Asamoah Gyan tersebut, Jerman balik tertinggal 1-2 oleh Ghana pada laga kedua babak penyisihan Grup G. Jerman pantas terkejut karena pada laga perdana kontra Portugal mereka mampu menang telak empat gol tanpa balas.

Pelatih Joachim Loew mencoba memaksimalkan 20 menit waktu tersisa untuk menjaga peluang tim Panser lolos ke babak 16 besar. Ia memasukkan Miroslav Klose menggantikan pencetak gol pertama Jerman, Mario Goetze, pada menit 69.Klose hanya butuh dua menit untuk membayar kepercayaan Loew dengan gol penyama kedudukan.

Gol Klose pada menit ke-71 itu tak hanya mengamankan poin untuk Jerman. Gol itu juga membawa Klose ke buku sejarah sebagai pence tak gol terbanyak sepanjang sejarah Piala Dunia. Dengan gol itu, Klose menyamai rekor 15 gol milik pemain Brasil Ronaldo.

PEMECAH KEBUNTUAN

Pelatih Jerman Joachim Loew memasukkan Andre Schuerrle untuk memecah kebuntuan. Sepanjang babak pertama laga babak 16 besar kontra Aljazair, tim Panser gagal menembus disiplinnya pertahanan lawan. Harapan Loew pada Schuerrle akhirnya terjawab pada babak tambahan waktu.

Schuerrle memecah kebuntuan Jerman pada menit ke-92 lewat sontekan apiknya. Selepas gol Schuerrle, Mesut Oezil menambah keunggulan Jerman lewat gol di menit ke-119. Beberapa detik sebelum peluit panjang, pemain pengganti Aljazair, Abdelmoumene Djabou, memperkecil skor menjadi 1-2. Namun, itu tak cukup untuk menghentikan langkah Jerman ke babak delapan besar.

PENENTU KEMENANGAN

Pelatih Belgia Marc Wilmots kembali merasakan berkah pemain pengganti dalam laga babak 16 besar kontra Amerika Serikat (AS).

Bermain imbang tanpa gol pada 90 menit waktu normal, Wilmots memasukkan Romelu Lukaku untuk mempertajam serangan pada babak perpanjangan waktu menggantikan Divock Origi.

Lukaku berhasil mencetak gol pada menit ke-105. Gol tersebut menambah keunggulan Belgia menjadi 2-0 menyusul gol Kevin de Bruyne pada menit ke-92. Gol Lukaku sekaligus menjadi penentu kemenangan Belgia. Berkat Lukaku, gol pemain pengganti AS, Julian Green, pada menit ke-107 tak cukup menahan langkah Belgia ke babak perempat final.

Lukaku sejatinya bukanlah pemain cadangan. Ia menjadi pilihan utama Wilmots pada dua laga awal Grup H melawan Aljazair dan Rusia, tetapi tak memberikan kontribusi maksimal. Pada pertandingan ketiga grup melawan Korea Selatan, Lukaku bahkan tak bermain. Peruntungan Lukaku justru berubah setelah masuk sebagai pemain pengganti.

DUET SUPERSUB

Ditempatkan sebagai favorit juara, Belgia sempat kehilangan muka saat kebobolan lebih dulu pada babak pertama oleh Aljazair.

Keunggulan lewat gol Sofiane Feghouli pada laga perdana Grup H itu berhasil dipertahankan Aljazair hingga turun minum. Melihat skema permainannya tak berjalan maksimal, pelatih Belgia Marc Wilmots memasukkan Dries Mertens pada jeda turun minum.

Pada pertengahan babak kedua, Wilmots kembali mengganti pemain dengan memasukkan Marouane Fellaini. Belum genap satu menit masuk, Fellaini langsung mencetak gol penyama kedudukan di menit ke-70. Tak lama berselang, giliran Mertens yang mencetak gol untuk menyegel kemenangan Belgia 2-1 pada menit ke-80.

Tak hanya Belgia yang pernah merasakan berkah dari duet supersubseperti Fellaini dan Mertens. Belanda juga pernah merasakannya saat dibuat frustrasi oleh ketatnya pertahanan Chile pada laga pamungkas Grup B. Baru pada menit ke-77, Leroy Fer yang menggantikan Wesley Sneijder berhasil memecah kebuntuan.

Memphis Depay yang menggantikan Jeremain Lens akhir menyegel kemenangan Belanda 2-0 lewat golnya pada injury time.

LAGA SUPERSUB

Pertandingan Rusia kontra Korea Selatan (Korsel) layak disebut sebagai laga bagi para supersub.

Laga perdana Grup H itu berjalan alot pada babak pertama. Kedua tim sama-sama bermain hati-hati demi mengamankan poin di pertandingan pertama.

Melihat serangan timnya yang kurang ganas, pelatih Korsel Hong Myung-bo menarik keluar striker Park Chu-young pada menit ke-56. Sebagai gantinya, ia memasukkan Lee Keun-ho. Keputusan Hong berbuah manis. Lee sukses membawa Korsel unggul lewat golnya pada menit ke-68.

Pelatih Rusia Fabio Capello langsung berbenah merespons gol Lee. Ia memasukkan dua pemain sekaligus, yaitu Aleksandr Kerzhakov dan Igor Denisov pada menit ke-70. Baru empat menit masuk lapangan, Kerzhakov yang menggantikan Yuri Zhirkov sukses mencetak gol balasan. Gol Kerzhakov pada menit ke-74 itu sekaligus menutup laga dengan skor imbang 1-1.

DRAMA GIOVANNI SIO

Pemain pengganti tak hanya memberikan kenangan manis bagi tim peserta Piala Dunia kali ini. Pada kesempatan lain, para pemain pengganti juga bisa memberikan berkah dan petaka sekaligus.

Demikian seperti yang dialami Pantai Gading pada laga pamungkas Grup C kontra Yunani.

Pantai Gading hanya membutuhkan hasil seri untuk memastikan tiket ke babak 16 besar.

Harapan suporter the Elephant membubung tinggi setelah Wilfried Bony mencetak gol balasan yang membuat kedudukan imbang 11 pada menit ke74. Bony merupakan pemain yang masuk menggantikan Cheick Tiote pada sekitar sepuluh menit sebelumnya.

Pada menit-menit akhir laga, pelatih Sabri Lamouchi memasukkan Giovanni Sio untuk menambah keseimbangan tim dalam bertahan. Namun, pemain yang menggantikan Gervinho tersebut justru membuat pelanggaran yang berbuah hadiah penalti untuk Yunani pada masa injury time.

Georgios Samaras sukses mengeksekusi penalti dan memaksa Pantai Gading tersingkir dari Brasil. Lamouchi mengundurkan diri sebagai pelatih Pantai Gading seusai laga ini. rep:adi wicaksono ed:israr itah

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement