"Buktikan kepada dunia kalau kamu lebih jago dari Lionel Messi. Kamu bisa memutuskan hasil akhir pertandingan ini," bisik pelatih Jerman Joachim Loew sambil memegang kepala Mario Goetze saat laga final Piala Dunia yang mempertemukan Jerman dan Argentina hampir berakhir. Goetze hanya mengangguk pelan. Tatapan matanya fokus ke pertandingan yang berlangsung di Stadion Maracana, Rio de Janeiro, Senin (14/7) dini hari WIB.
Goetze masuk pada menit ke-88 menggantikan penyerang gaek Miroslav Klose. Kemampuannya bermain sebagai sayap kiri, sayap kanan, dan false nine membuat permainan passing Jerman di sepertiga akhir makin cair. Sebab, dua rekannya Andre Schuerrle dan Thomas Mueller juga memiliki kemampuan yang tak jauh berbeda. Ini membuat ketiganya bisa melakukan rotasi posisi tanpa kesulitan.
Kerja sama Schuerrle dan Goetze lah yang akhirnya menjadi pembeda pada laga ini. Pada menit ke-113, Schuerrle yang lepas dari sisi kanan pertahanan Argentina mengirimkan umpan lambung. Goetze yang berdiri bebas mengontrol dengan dada dan melepaskan tendangan sebelum bola jatuh ke tanah. Sergio Romero tak kuasa menahan bola yang meluncur deras ke gawang.
Satu gol ini cukup mengakhiri penantian Jerman selama 24 tahun. Gelar juara dunia kembali digenggam Die Mannschaft setelah terakhir berjaya di Italia pada 1990. Kebetulan, 24 tahun lalu Jerman tampil sebagai juara Piala Dunia juga dengan menaklukkan Argentina 1-0.Gol kemenangan ini pun sangat berarti bagi pemain berusia 22 tahun ini. Dia menuturkan, tidak menyangka mampu membuat gol sebaik ini.
"Saya hanya mengambil tembakan dan tidak tahu apa yang akan terjadi. Tapi, hasilnya mengesankan dan sulit dipercaya," ungkap Goetze, dikutip FootballItalia, Senin (14/7).Gol Goetze mengantarkannya sebagai man of the match laga puncak ini. Tak hanya itu, ia memecahkan rekor sebagai pemain pengganti pertama yang mencetak gol pada final Piala Dunia sekaligus mengantarkan timnya menjadi juara.
Sulit menduga Goetze melakukan ini. Sebab, di timnya, Bayern Muenchen, Goetze jarang bermain 90 menit. Begitu pula di timnas Jerman, ia kerap dimainkan sebagai pemain pengganti. Satu-satunya pertandingan yang dimainkan selama 90 menit adalah kala Jerman sukses menghempaskan Portugal dengn skor 4-0. Selebihnya, kalau tidak digantikan pada babak kedua, dialah yang masuk sebagai pemain pengganti.
"Ini perasaan yang luar biasa, saya tidak tahu bagaimana untuk menggambarkannya. Kami sangat bangga mampu memenangkan trofi ini," kata Goetze.
Loew layak diacungi jempol atas keberhasilan goetze.Ia sengaja menyebut nama Messi,pemain yang diidolakan Goetze untuk membakar semangatnya.Goetzepun berhasil membuktikan bahwa ia lebih hebat dari sang idola.Seperti namanya yang berarti idola,Goetze kini menjadi idola baruanak-anak Jerman.rep:c56/ Reuters ed:israr itah
***
Mario Goetze
Lahir: Memmingen, 3 Juni 1992
Tinggi: 176 cm
Posisi: Gelandang serang, penyerang, sayap
Klub: Bayern Muenchen
Debut Timnas: Swedia vs Jerman 17 Nov 2010
Prestasi di Piala Dunia 2014:Man of the Match laga Jerman vs Ghana (2-2)
Man of the Match laga Jerman vs Argentina (1-1)