JAKARTA -- Presiden terpilih pada Pemilihan Presiden 2014 diharapkan memperhatikan pembangunan sektor kelautan.
Hal tersebut dikarenakan banyak aspek yang bisa didapatkan jika laut di Indonesia dapat dimanfaatkan dengan baik.
"Tiga perempat wilayah Indonesia adalah laut, tetapi pola pembangunan yang dilakukan pemerintah saat ini adalah pola pembangunan darat," ujar mantan menteri kelautan dan perikanan Rokhmin Dahuri pada Republika, Jumat (18/7).
Ia menjelaskan, jika presiden yang terpilih nantinya menggunakan pola yang sama maka pembangunan Indonesia semakin tertinggal dari negara lainnya. Ia menambahkan, Indonesia memiliki modal besar tetapi untuk pencapaian pembangunan masih tertinggal dari Malaysia dan Singapura. "Di ASEAN kita hanya ranking lima," katanya.
Menurutnya, dari dua pasangan calon presiden yang bersaing dalam pilpres kali ini, program dari pasangan calon nomor urut dua Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) lebih tepat untuk mengatasi permasalahan kelautan di Indonesia. "Jokowi-JK programnya lebih berbeda dari Pak Prabowo, dari tujuh visi yang ada poin kelima jelas ingin membangun negara maritim yang kuat," paparnya.
Ia berharap jika pasangan Jokowi-Jk terpilih sebagai presiden dan wakil presiden maka dalam jangka pendek pasangan tersebut harus fokus pada sektor ekonomi kelautan yang berkaitan dengan modal, teknologi, market, serta infrastruktur, baik untuk pelabuhan ataupun kapal. "Jika program tersebut dilaksanakan maka nanti bisa ditingkatkan kebudidaya, komunitas maritim, serta pembangunan tol laut,"katanya.
Rokhmin menambahkan, pasangan Jokowi-JK harus fokus pada penyediaan kapal besar untuk seluruh wilayah Indonesia. Hal tersebut dikarenakan agar transportasi laut dapat berjalan secara merata dan maksimal.
Dengan program tersebut, ia berharap dalam waktu dekat pengelola kecil dapat sejahtera serta pergerakan barang melalui laut menjadi lebih mudah. Sehingga, dapat menghemat ongkos pengiriman. "Sektor kelautan jangan hanya memberikan peluang untuk pengusa- ha-pengusaha atas tetapi masayarakat kelas bawah khususnya nelayan harus mendapat perhatian khusus,"ujarnya. rep:c83, ed:muhammad fakhruddin