Rabu 13 Aug 2014 12:00 WIB
Dinamika

McCain Khusus Bicarakan ISIS

Red:

JAKARTA -- Senator asal Amerika Serikat dan mantan calon presiden John Mccain menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Selasa (12/8). Dalam kunjungan itu, pentolan Partai Republik itu menegaskan soal berbahayanya organisasi Islamic State of Iraq and Syria/Syam (ISIS).

Hal itu disampaikan McCain usai bertemu SBY, kemarin. Menurutnya, selain membicarakan kerja sama bilateral di antara kedua negara dalam berbagai bidang, secara khusus permasalahan ISIS turut dibahas dengan SBY. McCain menyebut, ISIS merupakan ancaman serius bagi negara lain di dunia.  

"ISIS merupakan organisasi teroris terkuat di dunia saat ini," ujar McCain. Mantan calon presiden AS ini mengatakan, ISIS semakin kuat lantaran pendanaan maupun persenjataannya diperoleh dengan cara merampok aset-aset yang dimiliki berbagai negara, terutama AS, di Mosul, Irak. Tindakan ISIS, organisasi pimpinan Al Baghdadi, yang menginvasi sejumlah titik di Irak, menurutnya, juga telah mengakibatkan jatuhnya korban jiwa yang masif. 

McCain mengatakan, seluruh negara di dunia harus merespons kebangkitan ISIS. Harapannya agar paham radikal ala ISIS tidak masuk dan merasuki masyarakat. Khusus untuk Indonesia, sebagai negara demokratis dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, senator asal Phoenix, Arizona, ini mengharapkan peran yang aktif dalam meredam perkembangannya.

Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah menjelaskan, pertemuan antara Presiden SBY dan senator McCain serta rekannya senator Sheldon Whitehouse asal Rhode Island membicarakan berbagai masalah. Perkembangan di kawasan Asia, khususnya Laut Cina Selatan, turut menjadi perhatian. Begitu juga dengan jalannya reformasi di negeri junta militer Myanmar.   

Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan itu, antara lain, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, dan Juru Bicara Kepresidenan Julian Pasha.

Sehari sebelumnya, McCain dan Whitehouse didampingi Duta Besar Amerika Serikat Robert O Blake menggelar pertemuan tertutup dengan Ketua MPR Sidharto Danusubroto dan juga jajaran wakil ketua MPR. Sidharto mengungkapkan, selain membicarakan pemilu, para senator juga mengingatkan MPR akan bahaya ISIS.

Sidharto menyatakan, Mc Cain meminta agar Indonesia mewaspadai gerakan ISIS yang saat ini juga mulai menyerang Amerika. "Saya sebutkan kita sendiri menyatakan ISIS gerakan ilegal di Indonesia," ujar Sidharto.

Terima bantuan

Selepas pertemuan dengan McCain, SBY tak menyambut seruan tentang ISIS dalam keterangan persnya. Kendati demikian, Presiden  mengucapkan terima kasih kepada Amerika Serikat terkait bantuan modernisasi kemiliteran TNI seperti dalam hal modernisasi alat utama sistem persenjataan.

"Kami berterima kasih kepada Kongres AS, khususnya dalam kerja sama kemiliteran, termasuk modernisasi persenjataan militer," kata Presiden. Menurut Presiden, sudah hampir dalam jangka waktu yang lama atau hampir sekitar 20 tahun persenjataan dalam kemiliteran masih belum benar-benar dimodernisasi dengan baik.

Dengan adanya kerja sama dalam bidang pertahanan, SBY mengharapkan kedua negara dapat bekerja sama untuk lebih memastikan kawasan Asia lebih stabil dan damai. Dengan demikian, lanjutnya, berbagai negara, termasuk Indonesia, juga dapat mengembangkan ekonominya.

Presiden Yudhoyono menegaskan, pihaknya menentang penggunaan militer untuk memecahkan permasalahan di kawasan, tetapi lebih mengedepankan pendekatan politik dan diplomasi untuk menyelesaikannya. n red: Muhammad iqbal, Muhammad Akbar wijaya ed: fitriyan zamzami

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement