Rabu 20 Aug 2014 12:00 WIB

Ical Ajukan Penolakan Nusron dan Agus ke KPU

Red:

JAKARTA — Sikap politik Agus Gumiwang Kartasasmita dan Nusron Wahid yang membelot mendukung pasangan calon presiden-calon wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) berbuntut panjang. Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie (Ical) telah mengajukan surat kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk tidak melantik Agus dan Nusron sebagai anggota DPR periode 2014-2019.

Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Tantowi Yahya mengatakan bahwa surat itu merupakan tindak lanjut dari pemecatan terhadap Agus dan Nusron sebagai kader Partai Golkar. "Prosesnya sudah selesai. Ketua umum mengirim surat kepada KPU, KPU menerima artinya menyetujui kedua anggota DPR terpilih tidak dilantik pada 2 Oktober," kata Tantowi kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (19/8).

Ia mengungkapkan bahwa pemecatan terhadap Agus dan Nusron merupakan opsi pahit yang mesti diambil di DPP Golkar. Menurutnya, DPP Golkar sudah berupaya memperingati kedua kadernya tersebut untuk tidak terus menyuarakan sikap berseberangan dengan kebijakan partai yang mendukung calon presiden nomor urut satu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Namun, baik Agus maupun Nusron bergeming dengan peringatan yang diberikan. "Teguran itu berkali-kali partai lakukan," ujarnya.

Tantowi mengatakan bahwa Agus dan Nusron bisa mengajukan keberatan atas pemecatan mereka ke mahkamah partai. Namun begitu, Tantowi memastikan pemecatan sudah melalui pertimbangan matang dan didasarkan konstitusi yang berlaku di internal Golkar. "Partai Golkar memiliki mahkamah partai. Apabila merasa tindakan DPP tidak adil, yang bersangkutan bisa mengadukan," katanya.

Sebelumnya, DPP Partai Golkar resmi memecat tiga kader muda yang membelot mendukung pasangan Jokowi-JK dari keanggotaan DPP. Tiga kader muda tersebut, yakni Agus Gumiwang, Poempida Hidayatullah, dan Nusron Wahid dianggap balela terhadap keputusan partai yang mendukung pasangan nomor urut satu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.

Sekjen Partai Golkar Idrus Marham mengungkapkan bahwa pihaknya telah memberikan peringatan satu hingga dua kali kepada tiga kader tersebut, namun tidak digubris sehingga dalam rapat pleno disepakati siapa yang tidak menaati kebijakan partai dan tidak taat asas berdasarkan Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai, akhirnya diputuskan untuk memecat tiga kader tersebut. "Karena Golkar itu didukung oleh sistem yang efektif, bagian sistem efektif itu adalah kader yang taat asas dan itu sebagai proses demokrasi yang jalan," ujarnya memaparkan.

Politisi Partai Golkar Agus Gumiwang mengaku tidak pernah mendapatkan surat peringatan dari pengurus Golkar sebelum ia dipecat. Bahkan, ia juga tidak pernah mendapatkan teguran dalam bentuk apa pun. "Kami (bertiga) tidak pernah dapatkan surat peringatan," katanya.

Agus menyatakan, ia sebetulnya sudah tahu ada konsekuensi mengenai perbedaan pilihannya dengan partai. "Kalau proses dari DPP benar, tepat, kami tidak akan permasalahkan pemecatan kami."rep:muhammad akbar wijaya  ed: muhammad fakhruddin

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement