TIMIKA — Kepala Kepolisian Resor Mimika, Papua, AKBP Jermias Rontini mengatakan, situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah itu belum sepenuhnya kondusif menyusul kericuhan yang terjadi sejak beberapa hari lalu. Warga diminta tidak melakukan aktivitas di luar jangkauan aparat keamanan.
"Situasi di Timika memang sudah terkendali, tapi belum sepenuhnya kondusif. Kami berharap masyarakat bisa memahami dan mengerti situasi ini," ujar Kapolres di Timika, Rabu (20/8). Jermias mengindikasikan ada sentimen kesukuan dalam konflik di Timika dengan menyampaikan bahwa semua warga negara apa pun sukunya diberikan hak yang sama untuk mencari nafkah di Timika. "Tanah ini diberikan kepada seluruh masyarakat untuk bisa hidup mencari makan. Tidak ada yang boleh melarang orang lain," ujarnya.
Sejauh ini, kepolisian telah mengerahkan sekitar 500 personel untuk memulihkan situasi kamtibmas di wilayah Timika yang memanas selama lebih dari sepekan sejak meninggalnya kepala suku Dani, Korea Waker. Kematian Korea Waker yang jenazahnya ditemukan di sekitar Jembatan Kali Merah Kampung Logpon Pigapu, Senin (11/8), memicu serangkaian aksi pembunuhan terhadap warga kelompok tertentu di Timika.
Tercatat sembilan orang tewas dibunuh sekelompok orang di sejumlah tempat di sekitar Kota Timika. Yang teranyar adalah dua warga atas nama Melvin Lalar dan Markus Naraha yang dibunuh di sekitar Sungai Gorong-Gorong Mil 21 area PT Freeport Indonesia pada Senin (18/8).
Kematian Melvin Lalar dan Markus Naraha memanaskan kondisi keamanan di Timika pada Selasa (19/8). Hari itu, masyarakat asal suku Kei dan Tanimbar membawa jenazah Melvin Lalar dan Markus Naraha ke kantor DPRD Mimika. Tujuan mereka ingin menyampaikan aspirasi kepada anggota dewan, namun tak satu pun dari 25 anggota DPRD Mimika hadir menemui massa.
Buntut dari kekecewaan itu, massa berencana menguburkan kedua jenazah di halaman kantor DPRD Mimika. Beberapa orang warga terlihat membawa sekop dan linggis untuk menggali kuburan di halaman kantor DPRD Mimika. Namun, aksi mereka dihentikan aparat kepolisian dan menjanjikan akan menghadirkan pejabat bupati Mimika, Ausilius You, untuk menjawab aspirasi warga.
Ausilius You tiba di kantor DPRD Mimika sekitar pukul 12.40 WIT. You meminta warga Kei dan Tanimbar segera menguburkan jenazah Melvin dan Markus. "Kita semua berduka dengan peristiwa ini. Pasti kita tidak bisa menerima, tapi kita harus berdamai dan mempererat tali persaudaraan dan terus membina kebersamaan dalam suasana kekeluargaan untuk membangun tanah Mimika," ujar Ausilius You.
Ia mendukung desakan warga agar para pelaku kejahatan yang membunuh kedua korban agar segera ditangkap dan diproses dengan hukuman seberat-beratnya. "Pak polisi, tangkap dan proses para pelakunya. Aparat kepolisian harus tegakkan hukum positif," pinta You.
Sekitar pukul 14.00 WIT, kedua jenazah diantar kembali ke rumah duka di Gorong-Gorong dan Jalan Elang Kelurahan Kwamki. Jenazah Melvin dan Markus direncanakan dimakamkan pada Rabu (20/8) di pekuburan umum Kampung Kamoro Jaya-SP1, Timika. n antara ed: fitriyan zamzami