SURABAYA -- Perhelatan pemilihan presiden (pilpres) di Tanah Air diapresiasi Konsul Jenderal Amerika Serikat di Surabaya Joaquin Monserrate. Dia menilai pilpres di Indonesia pada 9 Juli 2014 mengalahkan pilpres AS pada 2008 dan telah memecahkan rekor dunia.
"Menurut data saya, Presiden Obama terpilih dalam pilpres AS tahun 2008 yang diikuti 131.071.135 orang, sedangkan pilpres di sini pada 9 Juli 2014 diikuti 133.577.277 orang. Itu rekor dunia," katanya di sela-sela halal bihalal Konjen AS di Surabaya, Kamis (21/8) sore.
Ia menjelaskan, fakta itu menunjukkan lebih banyak orang Indonesia yang percaya dengan sistem demokrasi. "Padahal, ada orang yang bilang bahwa masyarakat Indonesia tidak siap dengan demokrasi, bahkan ada yang bilang bahwa demokrasi itu tidak cocok untuk Indonesia, tapi buktinya ada 133 juta lebih suara yang setuju dengan sistem demokrasi itu di sini," katanya.
Diplomat AS yang sudah dua kali bertugas di Konjen AS di Surabaya itu secara berkelakar menyatakan rekor itu akan direbut kembali oleh masyarakat AS pada pilpres AS tahun 2016. "Hanya enam tahun, rekor suara terbanyak di dunia yang diraih Amerika itu sudah direbut Indonesia, karena itu dua tahun lagi akan kita ambil (rebut) rekor itu," katanya.
Ditanya tentang calon presiden yang didukungnya, ia menyatakan tidak mendukung calon yang ada, tapi mendukung rakyat Indonesia yang memberikan suara terbanyak di dunia itu. "Siapa pun yang menjadi capres, kami siap bekerja sama secara komprehensif," katanya.
Menurut dia, kerja sama itu bisa dilakukan AS dan Indonesia dalam bidang pendidikan, ekonomi, sosial, dan demokrasi. "Dalam bidang demokrasi, kita mungkin bisa bekerja sama mendorong demokrasi di Irak, Vietnam, Thailand, ya mungkin saja," katanya.
Dalam bidang pendidikan, pihaknya sudah lama menjalin kerja sama dengan Provinsi Jawa Timur dan Jawa Barat dengan menempatkan 160 relawan yang tergabung dalam Peace Corps untuk mengajar bahasa Inggris kepada siswa SMP/SMA. "Dari 160 relawan itu ada 90-an di Jatim," katanya.
Dalam bidang sosial dan ekonomi juga akan ditingkatkan. "Yang jelas, dalam US Independence Day Roadshow ke Malang, Batu, Blitar, Ponorogo, Madiun, Ngawi, Jombang, Mojokerto, dan Bangkalan itu, kami diterima dengan murah hati sehingga kami seperti di rumah sendiri," katanya.
Dalam kesempatan itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf menyatakan, tokoh yang hadir dalam halal bihalal di Konjen AS di Surabaya membuktikan bahwa "sahabat" AS di Jatim cukup banyak, apalagi "sahabat" yang hadir mewakili banyak kalangan, seperti pemerintah, tokoh, masyarakat, akademisi, pers, dan sebagainya.
"Apalagi, halal bihalal ini diadakan Konjen Amerika, sebab halal bihalal itu merupakan budaya Islam khas nusantara yang tidak ada di negara Islam manapun, termasuk di Timur Tengah, meskipun halal bihalal itu bahasa Arab, tapi orang Arab sendiri tidak mengerti," katanya. ed: muhammad fakhruddin