Meski sudah dikawal oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) tetap setia menggunakan mobil sedang warna hitam bermerek Innova. Mobil dengan pelat nomor B 1124 BH tersebut adalah mobil operasionalnya sebagai gubernur DKI Jakarta.
Padahal, sebagai presiden terpilih, Jokowi mendapat fasilitas mobil sedan bermerek Mercedes Benz keluaran tahun 2008. Mobil itu biasa digunakan presiden karena dilengkapi dengan standar keselamatan yang tinggi.
Akhir pekan lalu, Jokowi sempat terlihat menggunakan Mercy antipeluru tersebut saat berkegiatan ke luar rumah. Namun, saat berangkat ke kantornya di Balai Kota, Senin (25/8), dia kembali terlihat menggunakan mobil Innovanya.
Selain Innova, Jokowi sebenarnya memiliki mobil dinas lain, yaitu Toyota Land Cruiser bernomor polisi B 1932 LF. Mobil itu sebelumnya juga digunakan oleh mantan gubernur Fauzi Bowo. Namun, Jokowi lebih sering menggunakan mobil Innova ketimbang Land Cruiser. Mobil Land Cruiser hanya dipakai sesekali saja, biasanya saat ia harus menghadiri acara kenegaraan saja. "Saya lebih nyaman pakai Innova," ujarnya dalam sebuah wawancara.
Sementara itu, puluhan anggota Paspampres mulai hari ini sudah terlihat berseliweran di kantor Jokowi tersebut. Mereka memakai seragam setelan jas hitam dipadu dengan dasi warna merah.
Namun, meski sudah mendapat pengamanan ekstra, Jokowi tetap bisa dicegat di jalan oleh awak media untuk diwawancarai. Hal itu terjadi saat ia keluar dari Balai Kota bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama hendak menuju gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) untuk mengikuti sidang paripurna. Baru keluar dari pintu, Jokowi sudah "ditodong" oleh puluhan wartawan yang sudah menyodorkan mic dan alat rekam lainnya.
Jokowi, meski sedang terburu-buru, masih sempat memberikan pernyataan pada awak media. Sikap Jokowi tersebut seolah ingin menegaskan bahwa kehadiran Paspampres tidak akan mengubahnya menjadi sosok yang tidak tersentuh.
Sebelumnya, mantan wali kota Solo itu menegaskan bahwa pengawalan ekstra yang ia dapatkan tidak akan menjadi pagar pembatas antara dirinya dengan rakyat, termasuk wartawan. Oleh karena itu, Jokowi mengatakan, ia tak mau dikawal dengan pengamanan ekstra ketat yang membuatnya tidak dapat bersentuhan dengan rakyat. Apalagi, Jokowi memiliki hobi blusukan menyapa langsung rakyat yang berada di kampung-kampung. "Wong namanya Paspampres itu kan kita yang mengatur. Masa saya yang diatur Paspampres. Enggak kebalik?" tanya Jokowi.
Jokowi juga berjanji, setelah resmi menjadi presiden, ia tetap bersedia dicegat wartawan untuk diwawancarai.
Jokowi sudah resmi dikawal Paspampres sejak akhir pekan lalu. Ia mendapat pengamanan dari 37 personel Paspampres. Pergantian pasukan ini ditandai dengan serah terima pengawalan dan pengamanan presiden dan wakil presiden terpilih dari Polri kepada TNI yang secara operasional dilakukan Paspampres di gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jumat (22/8) sore.
Sebelum serah terima, sejak Jumat (22/8) pagi, Jokowi masih terlihat mendapat pengawalan pribadi seperti biasa. Ia dikawal oleh 15 personel kepolisian. Mereka terdiri dari satuan Brimob, Intelkam, dan Pengamanan Obyek Vital.
Yang berbeda, puluhan anggota TNI masih terlihat berseliweran di Balai Kota. Mereka masih ditugaskan untuk berjaga-jaga mengamankan kantor Jokowi tersebut jika sewaktu-waktu ada pengerahan massa.
Jokowi juga hanya berada di kantornya untuk rapat dan menerima tamu. Barulah setelah shalat Jumat, dia keluar kantor untuk makan siang. "Ndak tahu. Katanya sih mulai pukul 14.00 WIB ini (dikawal Paspampres)," ujar dia seusai makan siang di salah satu restoran di kawasan Cikini, Menteng, Jumat (22/8). "Mumpung belum dikawal, puas-puasin jalan-jalan dulu," kata Jokowi lagi. rep:halimatus sa'diyah ed: muhammad fakhruddin