Sabtu 30 Aug 2014 14:00 WIB

Gerindra Kehilangan Suhardi

Red: operator

Para politisi mengenang almarhum sebagai politisi jujur dan sederhana.

JAKARTA -Ketua Umum Partai Gerindra Prof Suhardi tutup usia di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta, Kamis (28/8) malam. Pe tinggi Gerindra menyatakan kehilangan politisi yang dinilai santun tersebut.

Jenazah Suhardi sempat disemayamkan di kantor DPP Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan, Jumat (29/8). Ratusan orang datang melayat, menyalatkan, mendoakan akade misi dan politisi kelahiran 13 Agus tus 1952 itu.

Upacara penghormatan di markas Gerindra dipimpin oleh Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto. "Saudara-saudara sekalian, saya mohon kita menundukkan kepala mengenang jasa-jasa dan arwah almarhum," ujar Prabowo meng awali prosesi.

Ia mengenang sosok Suhardi yang sudah sekitar enam tahun menjadi pimpinan Gerindra. Bagi Prabowo, mantan dekan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) itu adalah cendekiawan yang berjuang untuk keadilan dan kemandirian.

"Selamat jalan, sahabatku. Selamat jalan, Suhardi. Kau pejuang sejati, kau pemimpin yang bersih. Kami hormat sama kau dan kami akan meneruskan tradisi-tradisi dan citacitamu," ujar Prabowo.

Suhardi wafat pukul 21.35 WIB di RSPP, Jakarta, Kamis (28/8). Ia berpulang setelah berjuang melawan penyakit kanker paru-paru. Selepas disemayamkan di markas Gerindra, jenazah Suhardi diterbangkan ke Yogyakarta untuk dimakamkan.

Selain sebagai politisi, Suhardi dikenal sebagai seorang intelektual dan praktisi kehutanan Indonesia.

Mantan ketua Umum Himpinan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) itu terkenal dengan kampanye kedaulatan pangan dan dukungannya atas bahan pangan lokal. Ia meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak.

Prabowo Subianto mengatakan, partai akan menggelar kongres pada 2015. Sebelum agenda itu berlangsung, ia mengindikasikan posisi Suhardi dapat terisi untuk sementara.Prabowo mengatakan, ada me ka nisme yang harus dijalani untuk menentukan ketua umum partai.

Kenangan politisi Sejumlah elite politik di Indonesia menuturkan punya kenangan baik terhadap Suhardi. Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) mengenang Suhardi sebagai pekerja keras."Beliau pekerja keras dan sangat santun," ucap gubernur DKI Jakarta tersebut, di Balai Kota DKI, kemarin.

Jokowi mengatakan kenal dekat dengan Suhardi saat masih berkuliah di UGM. Saat itu, menurut Jokowi, Su hardi sudah menjadi asisten dosen.Jokowi menyatakan tidak sempat melayat ke rumah duka. Meski demikian, ia mengaku sudah mengi rimkan karangan bunga sebagai ungkapan bela sungkawa.

Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani mengingat Suhardi sebagai sosok yang sangat membumi, rendah hati, dan sangat detail terhadap semua hal. "Saya kenal baik beliau.Sangat low profile, kalau berbicara sangat detail," kata Puan, di Kompleks Parlemen Senayan.

Ia juga menilai Suhardi sebagai pengayom dalam tubuh Partai Gerindra. Wafatnya Suhardi diharapkan Puan tidak menggoyahkan Partai Gerindra.

Wakil Ketua Umum (Waketum) PAN Dradjad Wibowo menyatakan Suhardi adalah politisi ulung yang sederhana. "Almarhum Prof Suhardi adalah sosok politisi yang luar biasa.

Seorang ketua umum yang sederhana," tutur Dradjad. Ia menambahkan, Suhardi bukan tipe politisi flam boyan yang doyan menghamburhamburkan uang. rep:Irfan Fitrat/halimatus sa'diyah/ira sasmita/c83/muhammad iqbal/c57, ed: fitriyan zamzami

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement