JAKARTA -Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla (JK) mengklaim belum menerima opsi kabinet yang diusulkan Tim Transisi JokowiJK. Rekomendasi tersebut baru sebatas pembahasan bersama secara langsung, belum ada data tertulis yang bisa dikaji.
Dia mengatakan, tidak memahami detail komposisi kelima opsi tersebut karena bahan kajiannya belum ia terima. "Saya belum terima. Mungkin masih di jalan," kata JK di kediamannya, Jalan Brawijaya, Jakarta, Jumat (29/8). Jika sudah diserahkan, JK menyatakan, akan memperhitungkan aspek praktis dan ideal usulan itu.
Sebelumnya, Deputi Tim Transisi JokowiJK, Andi Wijayanto, mengatakan, arsitektur kabinet pemerintahan Jokowi-JK sudah disusun. Ia juga telah menyerahkan konsep itu kepada presiden dan wakil presiden terpilih, dan tinggal menunggu putusan mereka.
Namun, JK mempertegas, konsep hanya sebatas gagasan dari tim, seperti apa penerapannya dalam pemerintah menjadi kewenangan nya bersama Jokowi. Lagi pula, ia menambahkan, belum ada pembahasan final sehingga opsi ini dianggap baru sekadar wacana.
Dalam opsi tersebut, jumlah kabinet yang diusulkan salah satunya yakin 20 kementerian teknis dan 5 kementerian kordinator. Namun, kata JK, masukan tersebut tidak semuanya akan diakomodir di pemerintahan mendatang."Begini, memang ba nyak usulan, namun tidak semua bisa saya tanggapi," ujar dia.
Ia menilai, kalau awal masa pemerintahan sudah banyak perombakan, maka birokrasi tak akan berjalan. Padahal, komitmen dia bersama Jokowi sepakat, akan langsung bekerja pada tahun pertama.
Pertemuannya dengan Jokowi dan tim transisi Kamis (28/8) malam dalam rangka melakukan kajian awal agar program kampanye bisa diterapkan, termasuk target pertumbuhan ekonomi 7 persen per tahun. Dalam waktu dekat, tim juga dijadwalkan berkoordinasi dengan kementerian.
Senada dengan JK, presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) juga mengaku belum menerima usulan tim transisi. "Belum terima, belum dipaparkan ke saya," ujarnya di Balai Kota DKI, Jumat (29/8). Jokowi mengatakan, ia akan menunggu tim transisi menyelesaikan tugasnya sampai target 15 September.
Pernyataan Jokowi tersebut bertentangan dengan deputi tim transisi Andi Widjajanto.Andi mengaku telah menyerahkan lima opsi kabinet pada Jokowi-JK. "Sudah diserahkan lima opsi itu. Sekarang tinggal tergantung Pak Jokowi-JK akan memberikan arahan lebih lanjut apa," ujarnya sebelum menemui Jokowi di Balai Kota.
Andi mengatakan, satu dari lima opsi kabinet yang diusulkan pada Jokowi-JK yaitu status quo dengan 34 kementerian yang sama dengan pemerintahan SBY saat ini. Sementara pada empat opsi lainnya terdapat peleburan, penggabungan, dan pengurangan kementerian.
Andi menyebut ada juga opsi jumlah kementerian tetap 34, namun dengan nomenklatur yang disesuaikan dengan keinginan Jokowi-JK. Selain itu, ada juga usulan perampingan kabinet menjadi 20 kementerian saja. rep:Andi Mohammad Ikhbal/Halimatus Sa'diyah ed: fitriyan zamzami