Senin 15 Sep 2014 12:56 WIB

Tim Pelacak Rekam Jejak Dipangkas

Red:

JAKARTA — Tim panitia seleksi (pansel) calon pimpinan KPK sudah mengumumkan ada 11 orang yang lolos seleksi tahap berikutnya. Tahapan yang dinamakan profile assessment nantinya akan ada proses tracking, yakni pelacakan semua rekam jejak 11 orang tersebut yang dilakukan oleh gabungan tim intelejen dan lembaga swadaya masyarakat (LSM).

Anggota tim pansel Imam prasodjo mengatakan bahwa salah satu dari tim intelijen negara akan ditiadakan dalam proses tracking ini. Sebelumnya, menurut Imam, pada proses pemilihan terdahulu ada empat kalangan yang dilibatkan. Yakni, intelijen dari kepolisian, kejaksaan, Badan Intelijen Negara (BIN), dan LSM.

"Sangat mungkin berkurang (tim tracking) dari BIN, kepolisian, kejaksaan, salah satu mungkin ditiadakan. Tapi, kami berjuang civil society (masyarakat) tetap dilibatkan," ujar Imam kepada wartawan di Hotel Manhattan, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (13/9).

Berkurangnya salah satu elemen yang terlibat dalam proses tracking ini, menurut Imam berkaitan dengan pendanaan. Adapun maksudnya, jika dibandingkan dengan tahapan yang sama pada proses capim terdahulu, ada pengurangan dana untuk penghematan anggaran. Namun ia tidak mengetahui seberapa besar dana berkurang dan alasan yang melatarbelakangi.

"Kalau masalah dana, saya kan gak ikut hingga hari ini saya tidak tau dananya seperti apa, tetapi emang agak diturunkan daripada yang sebelumnya," katanya.

Selanjutnya, Imam mengungkapkan pada tahapan ini jumlah peserta yang lolos  mengalami penurunan jumlah jika dibandingkan dengan tahapan yang sama pada proses capim terdahulu. "Karena kita pesertanya lebih sedikit, seingat saya dulu untuk masuk tahap seperti ini orangnya masih cukup banyak. Sekarang orangnya tinggal 11."

Ia kemudian menegaskan, mereka mencari orang yang mempunyai komitmen, bukan job seeker (pencari kerja). Menurunnya jumlah orang bukanlah hal yang negatif.

Untuk diketahui, tim pansel capim KPK telah menyelasaikan seleksi tahap dua yang meloloskan 11 orang ke tahapan ketiga. Sebelumnya, dari 104 orang mendaftar, sebanyak 64 orang lolos seleksi administratif. Tapi, hanya 59 orang yang mengikuti seleksi pembuatan makalah.

Seleksi ini dilakukan lantaran jabatan Wakil Ketua KPK Busyro Muqodas berakhir pada Desember mendatang. Pansel akan mengumumkan 11 nama ini pada Senin (15/9) yang dilanjutkan dengan proses tracking rekam jejak para calon tersebut.

Berdasarkan informasi yang diterima Republika, ke-11 nama tersebut, yakni Iwan Nazarudin Kurniawan SH, MM, Dr Jamin Ginting SH, MH, H Ichran Efendi Siregar, SH, MH,  Dr Muhammad Busyro Muqoddas SH, MHum, I Wayan Sudirta SH, Drs Trisaktiyana MSi, Ninik Maryanti SH, MHum, Ahmad Taufik SH, Robby Arya Brata SH, LLM, MPP, PhD Subagio SE, SST, MM, MPA, CFE, dan Eddy Fritz Sinaga Ak.

Menanggapi wacana pengurangan itu, anggota Badan Pekerja Indonesia Corruption Watch (ICW) Emerson Yuntho mengaku tak setuju dengan wacana pengurangan tersebut. Karena, akan berdampak pada berkurangnya informasi tentang rekam jejak para calon pimpinan KPK. "Gak perlu dikurangi," kata Emerson saat dihubungi Republika, Ahad (14/9).

Emerson mengatakan, sebenarnya tidak perlu dana besar untuk melakukan penelusuran rekam jejak tersebut. Pihak pansel cukup mengirimkan surat kepada lembaga-lembaga intelijen terkait untuk meminta masukan informasi tentang para calon ini.

Misalnya, pansel mengirimkan surat ke Jamwas Kejaksaan Agung apakah nama-nama calon ini memiliki masalah hukum. Atau, pansel mengirim surat ke Pusat Pelaporan Analisa dan Transaksi Keuangan (PPATK) untuk mengecek rekening para calon.

"Itu kan bisa dilihat apakah calon ini punya rekening mencurigakan atau tidak," ujar Emerson.

Kemudian, rekam jejak itu juga bisa ditelusuri dari informasi masyarakat. LSM, Emerson melanjutkan, juga melakukan rekam jejak calon pimpinan tersebut. Tetapi, LSM seperti ICW tak mendatakan dana dari pansel. "LSM masing-masing juga kan punya dana sendiri sehingga pansel jangan mengurangi tim pelacak rekam jejak," katanya.

ICW sendiri, Emerson melanjutkan, sudah melakukan penelusuran rekam jejak calon tersebut. Namun, ia tak mau menyebutkan hasilnya saat ini karena masih dalam proses. rep:c89 ed: muhammad hafil

Mencari Pimpinan KPK

Seleksi calon pimpinan KPK dilakukan untuk mengisi posisi wakil ketua yang saat ini diisi oleh Busyro Muqoddas. Busyo akan habis masa jabatannya pada Desember mendatang. Ia sendiri juga kembali mengikuti seleksi calon pimpinan KPK tahun ini.

*11 Orang Lolos

11 orang lolos tahap dua. Panitia seleksi (pansel) merahasiakan nama-nama tersebut, tetapi menyebutkan latar belakang dan profesinya.

Latar belakang:

- 7 orang berlatar belakang hukum

- 3 orang berlatarbelakang keuangan

Profesi:

- 1 orang wartawan

- 2 satu orang PNS

- 1 orang legislator

- 2 orang dosen

- 2 orang swasta

- 2 orang dari lembaga negara nonkementerian

*Tahapan Seleksi:

1. 15 Agustus-3 September 2014

-*Seleksi awal yang diikuti oleh 104 pendaftar

*Kriteria seleksi:

- Relevansi pendidikan

- Relevansi pekerjaan

- Masa kerja

- Persyaratan administrasi

2.  11 September 2014

Pembuatan makalah:

*64 pendaftar lolos seleksi awal, tapi yang ikut tes pembuatan makalah ini hanya 59 orang.

*Tes ini untuk mengetahui pemahaman calon tentang konsep pemberantasan korupsi.

3. 18-26 September 2014

-Profile Assesment

   Dilakukan oleh independen dan meminta masukan masyarakat.

4. 26 September-6 Oktober 2014

- Penelusuran rekam jejak calon.

5. 9-10 Oktober 2014

-   Wawancara mendalam oleh pansel.

6. Pertengahan Oktober 2014

 - Pansel memutuskan dua nama yang akan diajukan ke DPR dan  DPR memilih satu nama terpilih.

Sumber: Pansel Calon Pimpinan KPK

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement