JAKARTA -Tim Transisi pasangan presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla mengutamakan sistem pencegahan korupsi dalam pemerintahan baru. "Bagaimana nanti agar di pemerintahan yang baru tidak terjebak, tidak terjerat karena pencegahanya tidak siap," kata Deputi Tim Transisi Jokowi-JK Anies Baswedan di gedung KPK, Jakarta, Jumat (26/9).
Tim Transisi yang terdiri atas ketua tim Rini Soemarmo bersama deputi tim transisi, yaitu Anies Baswedan, Akbar Faisal, dan Andi Widjojanto, bersama dengan Teten Masduki bertemu dengan sejumlah pejabat KPK. Di antaranya, Direktur Gratifikasi Giri Suprap diono, Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK Dedie A Rachim, dan pejabat KPK lain.
Menurut Anies, pencegahan korupsi dapat dilakukan dengan dua hal. Pertama, pencegahan dimulai dengan satu sistem yang baik dan yang kedua adalah personalia yang tepat dan Pak Jokowi selalu menegaskan, kesederhanaan.Itu harus menjadi bagian dari gaya hidup bagi seorang pejabat.
Artinya, orang yang dicari tim transisi adalah orang yang sederhana."Bicara personalia kesederhanaan juga menjadi penting, jadi tidak mungkin orang itu bisa menjaga dari potensi korupsi jika gaya hidup tidak sederhana dan berada di wilayah publik, jadi itu penting sekali," ungkap Anies.
Kesederhanaan itu juga dapat dilihat dari catatan karier orang tersebut. Namun, Anies mengaku belum membahas nama-nama orang yang dicalonkan untuk menjadi menteri ke KPK. "Enggak (dibicarakan)," ucap Anies.Pada pertemuan itu, ada delapan program antikorupsi yang didiskusikan oleh tim transisi dan KPK.
Yakni, reformasi birokrasi dan perbaikan administrasi kependudukan, pengelolaan sumber daya alam dan penerimaan negara, serta ketahanan dan kedaulatan pangan.
Selanjutnya, perbaikan infrastruktur, penguatan aparat penegak hukum, dukungan pendidikan dan nilai keteladanan, perbaikan lembaga partai politik, dan peningkatan kesejahteraan sosial.
Sementara itu, Ketua KPK Abraham Samad menjelaskan alasan para pimpinan tak menemui Tim Transisi.Hal tersebut lantaran kesibukan para pimpinan dalam pemberantasan korupsi."Ada tugas yang mahapenting yang tidak bisa kami tinggalkan." rep:Bambang Noroyono/antara, ed: muhammad hafil