Senin 06 Oct 2014 15:00 WIB

SBY 'Curhat' Tentang Megawati di Twitter

Red:

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali mencuit dalam akun Twitter pribadinya, @SBYudhoyono. Dalam belasan cuit tersebut, SBY menjelaskan terkait rencana pertemuannya dengan mantan presiden yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.

SBY mengawali cuitannya ini dengan mengucapkan selamat Hari Raya Idul Adha kepada seluruh Muslim di Indonesia. Kemudian, ia ingin menjelaskan alasan ia dan Megawati tidak dapat bertemu dalam upaya menyelesaikan masalah bangsa. "Belakangan ada pernyataan seolah-olah saya menutup diri terhadap komunikasi & silaturahim dgn Ibu Mega," kata SBY dalam akun Twitter pribadinya, Ahad (5/10). Di setiap cuitan, ada tanda *SBY* yang menandakan cuitan ini merupakan omongan SBY langsung.

Ia mengklaim selama 10 tahun ini, ia sudah berupaya untuk menjalin komunikasi lagi dengan Mega, namun Allah belum mengizinkan. Suami Mega, almarhum Taufik Kiemas, pun juga sudah berupaya ingin ia dan Mega kembali berkomunikasi.

Berkaitan dengan Pilpres 2014, lanjutnya, ia juga mengaku sudah menyatakan kesiapannya untuk bertemu dengan Mega. "Sayang, respons yang saya terima kurang positif. Pertemuan urung terlaksana. Publik & media, saya kira juga tahu," katanya.

Hubungan Megawati dengan SBY bersitegang sejak 2004 pada saat SBY pertama kali maju sebagai calon presiden dari partai yang didirikannya, Demokrat. Ketika itu, SBY dan pasangannya, Jusuf Kalla (JK), memenangi pilpres. Hal sama terjadi terjadi pada Pilpres 2009. SBY menang lagi. Selama SBY menjadi presiden, Megawati menutup rapat komunikasi dengan SBY.

Bukan kali ini saja SBY curhat tentang Megawati. Sebelumnya, pernah diungkapkannya dalam sebuah wawancara di jejaring Youtube yang diunggah sebelum pemilihan presiden.  "Sejak dulu, saya ingin berkomunikasi dengan siapa pun, termasuk Ibu Megawati, sepanjang baik untuk kepentingan negara, terlebih kita sedang memikirkan siapa pemimpin mendatang," katanya.

Politikus PDI Perjuangan Pramono Anung menuding SBY yang selama ini menutup komunikasi dengan Megawati. Sebab, kata dia, upaya mereka untuk berkonsolidasi telah dicoba, namun mengalami penolakan. "Mega mengutus Jokowi, Puan Maharani, Surya Paloh, dan Jusuf Kalla untuk bertemu dengan Presiden SBY. Tapi, keempatnya belum bisa bertemu. Padahal, setelah pertemuan itu, Mega bersedia bertemu SBY," kata Pramono.

Anehnya, kata dia, Partai Demokrat selalu mengklaim pihaknya yang selalu ingin bertemu dengan Megawati, namun tak terakomodasi. Padahal, jika mereka bertemu, Megawati bersedia menjalin komunikasi langsung dengan SBY.

Menanggapi hal itu, wakil presiden terpilih Jusuf Kalla (JK) mengklaim sudah memberikan tawaran kepada SBY untuk bertemu Megawati setelah pelantikan DPR. Namun, keinginan tersebut tak tercapai.

JK mengatakan, setelah pemilihan pimpinan dewan kemarin, Megawati menjadwalkan diri bertemu Presiden SBY untuk berterima kasih atas dukungannya. Namun, rencana tersebut batal lantaran Partai Demokrat beralih mendukung pemilihan ketua DPR pada malam pelantikan. "Mega siap bertemu setelah selesai urusan pemilihan ini. Sesuai kesepakatan dicapai, mereka bertemu keesokan harinya," kata JK. rep:erdy nasrul ed: muhammad fakhruddin

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement