JAKARTA -- Penasihat Tim Transisi, Buya Ahmad Syafii Maarif, mendukung sikap presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) yang akan menempatkan orang-orang profesional dalam Kabinet Trisakti. Dia berharap para pembantu presiden adalah orang yang berpengalaman di bidangnya.
"Memang semestinya begitu, ya, walaupun aspirasi partai (koalisi) juga harus dipertimbangkan. Jadi, dicarilah orang yang paling bersih dan profesional di antara para tokoh-tokoh partai itu, yang tidak punya masalah hukum di masa yang akan datang. Saya rasa itu penting sekali," ujar Buya Syafii, yang juga mantan ketua umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah itu, Senin (6/10).
Selain itu, tokoh nasional itu juga mendukung kelompok profesional murni yang sudah terbukti komitmen dan keberpihakan kepada rakyat untuk masuk kabinet. Buya Syafii menyebut salah satu tokoh profesional yang muncul dalam riset "Uji Publik Kandidat Menteri Jokowi-JK" yang dirilis lembaga survei Indo Strategi dan Institute for Transformation Studies (Intrans) untuk menjadi menteri pertanian, yakni Direktur Utama PT Gendhis Multi Manis, Kamajaya.
Buya Syafii menilai, Kamajaya sudah terbukti memiliki komitmen dan keberpihakan kepada rakyat. Ia optimistis bos pabrik gula di Blora, Jawa Tengah, itu akan memberdayakan dan memajukan petani Indonesia dengan baik kalau diberi kepercayaan. Alasannya, Kamajaya selama ini sudah membuktikan kepeduliannya kepada petani, terutama petani gula. "Saya kenal orang itu. Kamajaya saya rasa seorang patriot, ya. Pengusaha yang tidak biasa main kongkalikong," kata Buya Syafi'i.
Direktur Intrans Andar Nubowo mengungkapkan, Kamajaya seorang profesional yang rekam jejaknya jelas, teruji, dan prorakyat. Menurut Andar, Kamajaya konsisten berjuang untuk menghidupkan industri gula berbasis tebu dan pembela ketahanan pangan/petani. "Dia sesuai dengan visi-misi Jokowi-JK perkuat pertanian dan agraria untuk kesejahteraan rakyat," papar Andar.
Ketua Koalisi Anti-Utang Dani Setiawan mengatakan, investor dan pelaku bisnis juga cenderung menunggu pengumuman susunan kabinet yang dipimpin presiden terpilih Joko Widodo, khususnya terkait nama-nama menteri yang sesuai harapan pasar. "Investor ini sedang wait and see karena situasi politik masih panas," katanya.
antara ed: muhammad fakhruddin