Rabu 17 Feb 2016 15:00 WIB

Sekjen PKS Mundur

Red:

JAKARTA – Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid menyatakan, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Taufik Ridho mengajukan pengunduran diri. Menurutnya, surat pengunduran diri tersebut sudah masuk di Majelis Syuro PKS.

"Ya seperti yang diakui, beliau mengirimkan surat ke Majelis Syuro tentang permintaan pengunduran dirinya. Kemudian, sudah diterima oleh Ketua Majelis Syuro dan Pak Sohibul juga sudah tau," kata Hidayat di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (16/2).

Hidayat mengatakan, pengajuan surat pengunduran diri itu sesuai dengan AD/ART partai. Internal PKS akan memproses lebih lanjut. Ia mengungkapkan, meskipun surat itu sudah masuk ke Majelis Syuro, tidak serta merta pengunduran diri tersebut sudah sah. Sebabnya, proses pengunduran diri tersebut masih harus melalui beberapa proses.

Ia menyatakan, tidak menutup kemungkinan jika pengunduran diri tersebut bisa tidak disetujui. Opsi untuk menolak pengunduran diri terbuka. Hal ini juga berlaku dalam pengangkatan presiden partai, sekjen, bendahara umum, ketua MPP, dan ketua dewan syariah.

Majelis Syuro dipimpin oleh ketua yang memiliki hak prerogatif. Ketua majelis nanti akan menyampaikan adanya surat itu. Anggota akan memberikan tanggapan.

Sementara, disinggung mengenai alasan pengunduran diri Taufik, Hidayat enggan mengomentari lebih jauh. Sepengetahuannya, pengunduran diri itu sudah dipikirkan secara matang. "Soal alasan dan lain sebagainya, Pak Taufik sendiri yang berhak menyampaikan, apakah nanti akan diterima atau tidak diterima, pada saat itulah nanti semuanya akan menjadi clear dan final," ujarnya.

Ia berharap, persoalan mundurnya sekjen partainya tersebut bisa diselesaikan secara baik. Hidayat menilai, Taufik adalah sosok yang baik.

Anggota Majelis Pertimbangan Partai PKS Tifatul Sembiring menyatakan, Taufik Ridho mundur sebagai sekjen PKS karena ingin fokus mengurus bisnisnya. Tifatul mengatakan, alasan Taufik mundur karena yang bersangkutan banyak kegiatan bisnis.

Menurut dia, Taufik merasa tidak optimal dalam menjalankan tugas sebagai sekjen, lalu disibukkan juga dengan kegiatan bisnisnya. "Kemarin, dia (Taufik) full di DPP lalu mungkin sekarang ingin konsentrasi di bisnisnya," kata mantan Presiden PKS tersebut.

Tifatul mendapatkan informasi kalau surat pengunduran diri itu dikeluarkan pada Senin (15/2). Sesuai mekanisme internal akan diproses oleh Dewan Pertimbangan Tinggi Partai.

Presiden PKS Sohibul Iman sudah mengetahui surat yang diajukan. Taufik mengundurkan diri karena tidak bisa maksimal menjalankan tugas-tugasnya sebagai sekjen partai. Alasan itu tertulis di suratnya.

Dalam beberapa kesempatan berdialog, kata Sohibul, Taufik menyampaikan dirinya banyak pekerjaan terkait bisnis. Beberapa kali, Taufik meminta izin untuk urusan tersebut beberapa hari, bahkan pernah sampai dua pekan. Pihaknya memaklumi kesibukan Taufik.

Pengamat Politik dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) J Kristiadi menilai, mundurnya sekjen PKS adalah hal yang perlu dihormati. Terlepas dari alasan mundur Taufik yang disebut karena kesibukan bisnis, Kristiadi berpendapat, ada etika yang dijunjung tinggi dalam tubuh PKS dalam menyikapi masalah internal.

Kristiadi menyatakan, akhir-akhir ini terdengar ada suara dinamika internal di PKS. Menurutnya, beredar informasi ada dua faksi dalam internal partai tersebut yang disebut-sebut faksi keadilan dan sejahtera. Ia pun menduga tidak menutup kemungkinan jika mundurnya Taufik berkaitan dengan hal tersebut. "Informasi itu bisa membuat suatu tafsiran apakah mundurnya sekjen partai itu terkait dengan apa yang beredar di masyarakat meski saya belum tahu persis," katanya.

Namun, ia menilai, wajar adanya dinamika internal di dalam partai, apalagi partai besar. Yang terpenting, menurutnya, dinamika itu bisa diselesaikan dalam internal partai itu tanpa membuat kegaduhan.

Untuk PKS sendiri, Kristiadi menilai, PKS mampu mengendalikan diri, sehingga persoalan internal partai tidak sampai menimbulkan kegaduhan di luar partai tersebut, meskipun pertarungan dan perbedaan kepentingan itu tidak bisa terhindarkan di dalam suatu partai. "PKS ini mampu mengendalikan diri, sehingga penyelesaian itu tidak harus menjadi PKS huru-hara, tidak seperti partai-partai lain yang saling menjelekkan dan berkelahi di depan umum," kata dia. rep: Fauziah Mursid, ed: Erdy Nasrul

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement