REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden kelima Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri berhasil mengumpulkan dana lelang sebanyak Rp 2,275 miliar hanya dalam waktu sekitar setengah jam. Hal itu dilakukan Megawati lewat lelang "Megawati Soekarnoputri dalam Catatan Wartawan: Menangis dan Tertawa Bersama Rakyat" di gedung Arsip Nasional, Jakarta, Rabu (23/3) malam.
Lelang buku dilakukan atas usul dari 22 wartawan yang juga merupakan penulis buku sebagai dana cetak ulang untuk edisi yang berukuran lebih besar. Megawati yang berada di atas panggung bersama para penulis buku kemudian menawarkan lelang. "Di sini banyak tamu yang hadir. Saya ingin para tamu patung- patungan saja, berapa kesanggupannya," kata Megawati.
Megawati kemudian menunjuk mantan wakil presiden Boediono untuk memulai menyebut berapa kesanggupannya. Megawati juga meminta ada penulis buku yang menghampiri Boediono untuk menanyakan kesediaannya serta ada yang mencatat sehingga nantinya dapat diakumulasi.
Dua orang penulis dengan membawa mikrofon tampak menghampiri kursi Boediono, tapi sebelum sampai, mantan kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendro Priyono meminta dirinya yang menyebutkan tawaran lebih dulu. Hendro menyebutkan angka Rp 100 juta. Beberapa nama lain, seperti Menko Kemaritiman Rizal Ramli, Mendagri Tjahjo Kumolo, dan Menseskab Pramono Anung juga menyebut angka Rp 100 juta.
Beberapa nama lain yang menyebutkan kesanggupannya menyumbang, antara lain, Kepala BIN Sutiyoso Rp 150 juta dan Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani Rp 100 juta. Ketua DPP PDI Perjuangan Mindo Sianipar menyebutkan, DPP PDI Per juangan siap menyumbang Rp 200 juta.
Ada seorang penulis yang menyebut nama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, tapi segera dilarang oleh Megawati. "Kalau Pak Ahok jangan. Nanti saya malah dibully," katanya. Ketika Megawati mengatakan sumbangan sudah mencukupi, total uang terkumpul Rp 2,275 miliar. Megawati kemudian mengucapkan terima kasih kepada para undangan. antara, ed: Andri Saubani