Kekeringan sudah terjadi di sejumlah daerah. Bagaimana Kementan melihat ini?
Kekeringan ini kan baru saja terjadi, tapi tidak merata. Belum mengkhawatirkan, tapi kami sudah melakukan langkah antisipasi. Di Sumatra memang sudah kering, tapi di Jawa tidak seluruhnya. Kalau kita lihat, ini belum El Nino karena masih ada hujan. Terlepas dari itu, kita sudah antisipasi musim kemarau yang mungkin datang dari El Nino. Tapi, ini El Nino ringan, kemarau tidak panjang. Bulan Oktober akan ada hujan baru.
Bagaimana antisipasi terhadap musim kemarau?
Kami sudah mengeluarkan kalender tanam sampai ke kabupaten. Jadi, memang musim tanam bisa berbeda-beda antarwilayah provinsi. Kami harap petani memahami pentingnya mengikuti kalender tanam agar memperoleh keuntungan maksimal. Kami juga menyalurkan bantuan alat pertanian, seperti pompa air. Ini penting juga agar embung bisa berfungsi ketika sawah membutuhkan aliran air.
Apa yang sebaiknya dilakukan petani untuk menghadapi kemarau?
Pertama, pilihlah benih tanaman yang tahan air dan benih yang kualitasnya baik. Lalu, pengawalan masa tanam termasuk kelayakan embung. Pastikan embung bekerja. Artinya, embung penuh air yang ditampung dari musim hujan yang lalu. Kalau embungnya tidak ada airnya, ya tidak bisa diharapkan.
Produksi tanaman apa yang perlu diwaspadai pada musim kering?
Sebetulnya, semua tanaman butuh air. Namun, untuk padi kebutuhannya absolut. Jagung, misalnya, kebutuhan airnya tidak sebanyak padi. Palawija juga kebutuhannya sedikit.
Dampak El Nino pada tanaman perkebunan?
Semua tanaman pasti terdampak nanti jika El Nino betul-betul datang. Tapi, untuk tanaman perkebunan, tentu produktivitas menurun. Padi pasti gagal panen. Pokoknya dampaknya luas pada produktivitas.
rep:meiliani fauziah ed: eh ismail