Rabu 20 Aug 2014 12:00 WIB

Rumah Jokowi di Solo Dijaga Ketat

Red:

SOLO - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Surakarta meningkatkan pengamanan di kawasan rumah calon presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kota Solo, Jawa Tengah, jelang putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa Pilpres 2014. Pengamanan secara terbuka maupun tertutup dilakukan di rumah keluarga Jokowi di Sumber Solo. "Hal ini sebagai langkah antisipasi pengamanan prosedur tetap di rumah presiden terpilih dan keluarganya," kata Kasubag Humas AKP Sis Raniwati, Selasa (19/8).

Menurut Sis Raniwati, perketat pengamanan akan dilakukan baik dari anggota Polresta Surakarta maupun kepolisian sektor setempat dengan cara peningkatan patroli rutin yang sebenarnya sudah dilakukan hingga saat ini. Sis Raniwati menambahkan, pihaknya juga sudah melakukan persiapan-persiapan khusus untuk pengamanan Kota Solo, jelang putusan MK pada Kamis (21/8).

Berbeda dengan daerah lain, Polresta Surakarta hingga kini belum menetapkan status Siaga I jelang putusan MK. Namun, kata Sis Raniwati, kondisi Solo hingga saat ini masih tetap kondusif dan aman. Pihaknya bersama TNI dan didukung semua elemen masyarakat, kata Sis Raniwati, tetap menjaga keamanan ketertiban di Kota Solo.

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Dwi Priyatno menyatakan status Siaga I berlaku saat pelaksanaan pemilihan umum (pemilu), pengumuman hasil perhitungan suara yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan sidang putusan MK terkait sengketa pilpres. "Keinginan masyarakat menggebu-gebu untuk menunjukan eksistensi dari masing-masing kubu. Sehingga kami antisipasi untuk kekuatan yang lebih," kata Dwi, di Mapolda Metro Jaya, Selasa (19/8).

Menurut Dwi, informasi pengerahan massa secara besar-besaran pada saat MK mengumumkan putusan sengketa pilpres, selalu diantisipasi kepolisian. Setiap hari, kata Dwi, pihaknya menerima pemberitahuan akan ada pengerahan massa berjumlah ratusan hingga ribuan orang. "Kami bisa mengantisipasinya, mencegah supaya tak terjadi rusuh massa," tutur Dwi.

Dwi menambahkan, daerah-daerah saat ini juga mengantisipasi potensi pengerahan massa jelang putusan MK. Namun sekarang, pusat pengamanan berada di Jakarta yaitu di gedung MK. Ia mengharapkan dengan penetapan status Siaga I dan banyaknya kehadiran petugas di lapangan, akan akan memberikan rasa aman masyarakat.

Kapolda Jawa Timur Inspektur Jenderal Polisi Unggung Cahyono, kemarin, melepas keberangkatan 220 personel Brimob Polda Jawa Timur yang ditugaskan mengamankan gedung MK di Jakarta. Unggung melepas dua kompi pasukan yang terdiri atas pasukan antihuru-hara (PHH) dan antianarkis di halaman Stasiun Kereta Api Pasar Turi Surabaya. Mereka berangkat dengan KA Gumarang jurusan Surabaya-Gambir yang meninggalkan Surabaya pukul 15.30 WIB.

Menurut Unggung, 220 porsenel brimob itu akan ditempatkan di Monumen Nasional (Monas) Jakarta. Mereka akan bertugas di Jakarta hingga Ahad (24/8). Pasukan bantuan ini dilengkapi dengan persenjataan mulai dari gas air mata hingga water canon, senjata api berpeluru hampa, peluru karet, dan peluru tajam. "Mereka sudah dilatih untuk penggunaan senjata," kata Unggung.

Untuk pengamanan di seluruh wilayah Jawa Timur sendiri, Unggung telah menetapkan status Siaga I sejak Selasa (19/8). Polda Jawa Timur juga meningkatkan pengamanan di 10 zona dengan 11 SSK Brimob yang dilapis ribuan personel Sabhara. "Kami perkuat 10 zona wilayah Jawa Timur untuk antisipasi pengamanan, di antaranya Surabaya, Pasuruan, Probolinggo, Madura, Malang, Bojonegoro, Banyuwangi, Bondowoso, dan beberapa daerah lainnya."

Khusus untuk Surabaya, ada lima wilayah yang diperketat pengamanannya, yakni kawasan Bundaran Waru, Jalan Diponegoro (depan Kebun Binatang Surabaya), Jalan Raya Darmo (depan Taman Bungkul), Jalan Gubernur Suryo (depan Gedung Negara Grahadi), dan Kantor Gubernuran di kawasan Tugu Pahlawan. rep:antara/c70 ed: andri saubani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement