Rabu 15 Apr 2015 12:40 WIB

Uchok Sky Khadafi, Direktur Centre for Budget Analysis: Hanya untuk Cari Keuntungan

Red:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Soal naiknya anggaran pengharum ruangan DPR yang mencapai Rp 2,3 miliar, bagaimana menurut Anda?

Itu pengadaan yg mengada-ada, sangat hebat ini, hanya untuk pewangi ruangan saja, DPR mengalokasi anggaran sebesar itu, padahal tahun lalu itu sekitar Rp 1 miliar dan tahun 2013 Rp 500 jutaan.

Kalau dihitung kan berarti rata-rata kenaikan pewangi ruangan DPR sekitar seratus persen per tahun. Tapi, sekarang ini sangat tidak rasional bagi orang yang waras.

Jadi Anda melihatnya anggaran ini sangat tidak rasional?

Jelas, masak pewangi ruangan saja sampai miliaran rupiah. Ini kan bukan sebuah kebutuhan, hanya untuk mencari keuntungan semata, sangat mustahil dicerna akal sehat, karena ruangan anggota dewan ini kan tidak bertambah banyak, kok harga pewangi bisa naik segitu besar.

Apa yang Anda lihat dari  membengkaknya anggaran pewangi ruangan ini?

Ini celah hanya untuk mencari keuntungan semata atau menambah penghasilan tambahan selain dari gaji.

Tapi, kan gaji mereka sudah besar, masak tega mencari celah penghasilan dari barang seperti pewangi ruangan ini?

Ini masalah mereka untuk mencari celah mengakali rakyat. Memang rakyat maklumlah, pewangi ruangan DPR ini sangat dibutuhkan untuk menutupi bau busuk DPR. Dengan semprotan pewangi ruangan, maka bau busuk seperti dugaan permainan anggaran pada ruangan-ruangan sidang-sidang DPR, aromanya tidak menyengat publik. Sehingga, rasa jijik dan muak rakyat kepada DPR bisa lenyap lantaran adanya pewangi seharga Rp 2,3 miliar ini

Tapi banyak anggota dewan yang mengaku tidak tahu?

Jangan bilang masalah parfum ini bukan urusan pimpinan atau anggota dewan. Ini masalah mereka, untuk mencari celah mengakali rakyat. Kalau tidak mau dituduh mengakali rakyat, tapi kok tidak ada yang menolak. Oleh Fauziah Mursid ed: Ferry Kisihandi

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement