Senin 13 Jul 2015 13:00 WIB

Surono, Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM: Aktivitas Gunung Raung Justru Menurun

Red:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Bila melihat kondisi saat ini, bagaimana peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Raung?

Nggak, nggak ada (peningkatan). Justru cenderung menurun. Ini terlihat dari aspek kegempaannya yang tercatat seismograf. Alat, kan nggak mungkin bohong.

Kalau terkait ketinggian abu vulkanik, itu tergantung angin. Kalau anginnya kencang, walaupun abu baru muncul 500 meter, kehajar angin sudah condong, kan!? Kalau anginnya tenang, sampai ketinggian seribu meter (abu vulkanik) baru dia terhajar angin.

Bagaimana terkait letupan Gunung Raung yang terjadi belakangan?

Bukan letusan besar. Dari aspek vulkanologi, bukan suatu letusan yang besar. Hanya letusan strombolian.

Bagaimana tanggapan Anda perihal ditutupnya beberapa bandara akibat aktivitas Gunung Raung?

Saya menghormati keputusan Kementerian Perhubungan yang memitigasi letusan gunung api di udara dan Kementerian ESDM yang memitigasi bencana letusan di darat.

Selain itu, memang ada kewenangan internasional pemantau keselamatan penerbangan dari bahaya letusan gunung berapi, namanya Volcanic Ash Advisory Center. Itu berkedudukan di Darwin, Australia. Mereka bisa memberikan warning secara internasional untuk seluruh penerbangan yang terancam abu gunung berapi. Dan, Volcanic Ash Advisory Center ini memang sudah memperingatkan (aktivitas Raung) sejak 4 Juli lalu.

Dengan turunnya aktivitas Gunung Raung, apakah lalu-lintas penerbangan sudah bisa normal kembali menjelang Hari Raya Idul Fitri?

Saya tidak tahu ya. Kalau di darat, paling-paling hujan abu. Pakai masker juga selesai. Kalau di udara, saya tidak tahu.

Begini saja, ini kan sudah menurun (aktivitas Raung), tapi sangat lambat. Kalau begini terus, kita awasi tiga hari hingga satu pekan ke depan. Kalau tidak ada perubahan, mungkin harus diperpanjang satu pekan hingga 10 hari ke depan.  c23 ed: Fitriyan Zamzami

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement