Senin 25 Jan 2016 13:15 WIB

Srie Agustina, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag: Harga Sudah Cenderung Turun

Red:

Apa yang membuat harga daging ayam masih tinggi?

Harga daging ayam naik karena harga pakan juga naik. Tapi, sekarang sudah sempat turun lagi, jadi nggak ada alesan. Pada periode Desember 2015 sampai Januari 2016, harganya memang naik 5,5 persen, tapi pekan ini sudah turun dan memang kecenderungannya akan turun.

Kenapa harga daging ayam sulit turun?

Sebetulnya daging ayam dan telur ayam selama ini harganya memang belum mencapai keekonomian. Jadi, sebetulnya harga yang pas di tingkat konsumen adalah Rp 28 ribu sampai Rp 29 ribu/kg, sepanjang di tingkat peternak juga harganya memberikan keuntungan yang cukup.

Sekarang, harga lebih dari Rp 30 ribu dan harapannya di tingkat konsumen maksimal Rp 31 ribu.

 

Apakah kenaikan harga daging ini akan berimbas dengan kenaikan harga bahan pokok lainnya?

Saya melihat harga bahan pokok kecenderungannya mulai turun, seperti bawang merah, minyak goreng, tepung terigu, cabai merah besar, dan cabai merah keriting rata-rata turun sekitar dua persen. Saya optimistis, penurunan harga barang kebutuhan pokok ini akan menyumbang deflasi.

Terobosan apa yang dilakukan pemerintah pada tahun ini untuk menstabilkan harga barang kebutuhan pokok?

Berdasarkan kajian, kami berencana membangun pusat distribusi di sepuluh daerah dan bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat. Tahun ini kita coba bangun di daerah Sumatra Selatan.

Pusat distribusi ini dibangun untuk menyimpan barang kebutuhan pokok. Kami mendorong agar ini dibangun oleh swasta. Karena itu, Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) membuka investasi cold storage seratus persen untuk asing di Indonesia timur dan 67 persen di Pulau Jawa. Oleh Rizky Jaramaya, ed: Ferry Kisihandi

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement