Golkar nyatakan dukung pemerintah, pola dukungan seperti apa?
Jelas sudah kita sampaikan dan sesuai dengan permintaan DPD I seluruh Indonesia serta sesuai dengan rapat terbatas bahwa kita nanti akan mendukung bersama pemerintahan Jokowi-JK tanpa syarat. Jangan lagi bilang kita akan masuk mendukung bahwa kita ingin masuk jadi menteri, bukan itu persoalannya.
Persoalan kita adalah bahwa kita memperjuangkan bagaimana memperkuat sistem presidensial dan tantangan bangsa ini kita hadapi bersama dengan seluruh unsur partai politik yang ada. Terutama, visi dan misi kita kedapan menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), kita ingin Indonesia tidak hanya bisa atau mampu, tapi juga menjadi penentu arah kehidupan Indonesia di MEA.
Kalau tidak duduk di pemerintah, bagaimana bentuk dukungannya?
Jadi, jangan selalu diartikan duduk sebagai menteri baru itu dikatakan bergabung dan mendukung. Itu tidak. Dan, pola inilah yang akan kita lakukan. Ya, akan kita bahas antara pemerintah dengan kita. Jadi, sebelum kebijakan itu dikeluarkan pemerintah akan dibahas dulu bersama-sama. Jadi, nanti Golkar dapat memberi masukan pada kebijakan tersebut.
Dukungan ini membuat Golkar masuk koalisi Partai Pendukung Pemerintah?
Bukan berkoalisi, tapi mendukung, bergabung, dan bersama apa pun namanya. Tapi ,tanpa syarat. Bukan karena ini kita ingin masuk menteri atau tidak. Kita, Golkar, tidak akan pernah mendiskusikan soal bagaimana menteri itu.
Artinya mendukung pemerintah, tapi tetap di KMP?
Bukan hanya di KMP, tapi kekuatan politik bersama. Dan, karena itu, saya sampaikan sebelumnya, saya dengan beberapa sekjen parpol yang ada, termasuk Nasdem, PDIP, Gerindra, PKB, PAN, PKS, dan beberapa partai lainnya sudah sepakat, ke depan tantangan Indonesia menuntut adanya ukhuwah parpoliyah. Dan, ini adalah meningkatkan komunikasi kita. Semua kekuatan parpol kita akan mendiskusikan kekuatan kita untuk kepentingan bangsa dan tentu di bawah pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Itulah cara berpikir kita.
Apa tanggapan KMP terhadap sikap Golkar ini?
Sebelum kita bertemu dengan Jokowi waktu itu, kita komunikasi dengan parpol di KMP, termasuk pada hari ketemu dengan Jokowi kami ketemu dengan Pak Prabowo. Saya dengan ketum makan siang. Kita bicara panjang lebar dan Pak Prabowo mengatakan bagus.
Sistem presidensial hanya mengenal koalisi dan oposisi, tidak ada abu-abu, tanggapannya?
Bukan, ini tidak ada abu-abu di sini, justru sistem presidensial di sini berbeda dengan parlementer. Kan ini kita harus tahu dan sekarang ini visi kita adalah UUD 1945 dan memerkuat presidensial. Karena itu, seluruh kekuatan politik mengacu pada sistem yang ada. Inilah dasar pertimbangan kita.
Sikap ini akan berpengaruh di parlemen untuk mendukung pemerintah?
Itulah sebabnya kalau kita bergabung dengan pemerintah kita juga terlibat di dalamnya proses-proses kontribusi untuk memberikan pikiran dalam proses pembentukan kebijakan. Nah, kebijakan yang diambil Partai Golkar yang mendukung pemerintah, kita terlibat di dalam kontribusi pikiran itu. Begitu terbentuk, ada kebijakan yang diambil. Oleh Agus Raharjo, antara, ed: Fitriyan Zamzami