Presiden Joko Widodo meminta Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mencabut SK Pembekuan PSSI. Sikap Kemenpora bagaimana?
Menpora (Imam) langsung menyanggupi arahan presiden itu. Tapi, akan mengkaji terlebih dahulu rencana pencabutan pembekuan ini.
Jadi rencana pencabutan ini belum final?
Belum. Karena akan menunggu kajiannya satu atau dua hari ini. Sesegera mungkin akan dilaporkan kembali kepada Presiden.
Apalagi yang perlu dikaji atas perintah presiden mencabut SK Pembekuan tersebut?
Dalam poinnya, Menpora Imam memerlukan kajian untuk tetap mengedapankan maksud dari pembekuan tersebut. Karena, pembekuan itu awalnya dengan tujuan reformasi dan pembenahan tata kelola sepak bola nasional.
Artinya, dalam pengkajian itu nantinya juga sangat memperhatikan aspek reformasi dan pembenahan tata kelola sepak bola. Jika pun dalam pengkajian itu nantinya memutuskan untuk pencabutan (SK Pembekuan) komitmen untuk tetap melakukan reformasi dan pembenahan tata kelola sepak bola harus tetap dilakukan sebagai syarat pencabutan.
Syarat apa saja yang diajukan Menpora Imam agar mencabut SK Pembekuan itu?
Selain komitmen untuk tetap melakukan reformasi dan pembenahan tata kelola sepak bola, seandainya pilihannya nanti mencabut SK pembekuan, Kemenpora tetap akan menyertakan syarat-syarat lainnya.
Termasuk, soal syarat adanya jaminan agar Komite Ad-Hoc (PSSI) segera melangsungkan kongres luar biasa (KLB) untuk membuat struktur kepengurusan PSSI yang baru. Ketua Komite Ad-Hoc Agum Gumelar juga menyanggupi itu (KLB). Tapi, dia (Agum) minta waktu satu tahun (untuk menyelenggarakan KLB). Tapi, kami (Kemenpora) minta (KLB) selambatnya harus dilaksanakan enam bulan ke depan.
Kemenpora sepertinya mengakui kesalahannya selama ini dengan mencabut SK Pembekuan PSSI ini. Menurut Anda?
Ini bukan soal salah benar atau menang dan kalah. Tapi, ini memang untuk kebaikan dan kepentingan sepak bola nasional agar lebih baik. Terutama, ini menyangkut nasib sepak bola nasional yang masih tetap belum akan bisa tampil di Sea Games 2017 (di Kuala Lumpur, Malaysia) jika PSSI masih dibekukan. Lebih khusus ini juga untuk penyelenggaraan Asian Games 2018 di Indonesia. Oleh Bambang Noroyono, ed: Fitriyan Zamzami