Selasa 17 May 2016 13:00 WIB

Bobby Hamzar Rafinus, Deputi Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Bidang Perekonomian: Pemangkasan untuk Efisiensi

Red:

Apa alasan pemerintah memangkas anggaran?

Pemangkasan ini untuk meningkatkan efisiensi anggaran, juga sebagai langkah antisipasi kalau nantinya penerimaan kita tidak sesuai rencana. Jadi, ini sejalan dengan upaya kita menjaga stabilitas ekonomi. Salah satunya menjaga defisit anggaran agar tidak terlalu tinggi. Langkah-langkah itu yang saya kira mendasari kenapa kita melakukan penghematan.

Pemerintah selama ini selalu mengemukakan, belanja menjadi salah satu alat untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Apakah pemangkasan ini akan mengganggu pertumbuhan?

Memang, belanja pemerintah menjadi salah satu tumpuan untuk memacu pertumbuhan. Tapi, ini juga tergantung pada kualitas anggarannya juga. Kalau anggaran untuk belanja modal atau belanja produktif, pasti mempunyai dampak besar terhadap pertumbuhan.

Tapi, pemangkasan ini kan tidak menyasar belanja produktif sehingga tidak akan mengganggu pertumbuhan ekonomi. 

Anggaran apa yang dipangkas dalam penghematan ini?

Tentunya, anggaran-anggarna yang tidak produktif atau anggaran konsumtif, seperti belanja barang, belanja operasional, seperti perjalanan dinas, rapat, dan seminar. Belanja-belanja seperti itu yang dikurangi

Tentu, pemerintah berharap paket kebijakan ekonomi yang sudah diluncurkan dapat memicu lebih banyak lagi investasi swasta yang masuk sehingga pertumbuhan ekonomi bisa lebih tinggi.

Dengan pemangkasan ini, apakah pemerintah mulai pesimistis target penerimaan tidak akan tercapai? 

Kan lebih baik sedia payung sebelum hujan. Optimistis, tapi tetap realistis. Lagi pula, nanti kan ada APBN Perubahan 2016. Bisa dilihat nanti, lebih jelasnya bagaimana antisipasi dan perhitungan pemerintah. Intinya sedia payung sebelum hujan.    Oleh Satria Kartika Yudha, ed: Ferry Kisihandi

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ اَنْعَمَ اللّٰهُ عَلَيْهِمْ مِّنَ النَّبِيّٖنَ مِنْ ذُرِّيَّةِ اٰدَمَ وَمِمَّنْ حَمَلْنَا مَعَ نُوْحٍۖ وَّمِنْ ذُرِّيَّةِ اِبْرٰهِيْمَ وَاِسْرَاۤءِيْلَ ۖوَمِمَّنْ هَدَيْنَا وَاجْتَبَيْنَاۗ اِذَا تُتْلٰى عَلَيْهِمْ اٰيٰتُ الرَّحْمٰنِ خَرُّوْا سُجَّدًا وَّبُكِيًّا ۩
Mereka itulah orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu dari (golongan) para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang yang Kami bawa (dalam kapal) bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil (Yakub) dan dari orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pengasih kepada mereka, maka mereka tunduk sujud dan menangis.

(QS. Maryam ayat 58)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement