Banjir rob kembali melanda kawasan pantai Indonesia. Bagaimana pemerintah menanggapi ini?
Harus kita pahami dulu, di sini ada dua kejadian. Yang satu di pantai selatan dan satu lagi di pantai utara. Pantai utara itu banjir ada tiga penyebab. Utamanya karena faktor astronomi, daya tarik Bulan, Matahari, dan Bumi menimbulkan pasang surut.
Kalau pasangnya tinggi, itu posisi Bulan, Matahari, dan Bumi dalam satu garis lurus. Kemudian, kalau ada angin, itu biasanya agak besar anginnya dan berembus ke pantai dan menimbulkan wind set up. Itu mengakibatkan air laut di pinggir pantai naik. Ada lagi penyebabnya, yaitu wave set up. Jadi, dia pasang dan surut.
Kalau pantai selatan, seperti Jawa dan Sumatra, bukan rob namanya, melainkan gelombang pasang atau extreme wave. Awalnya, terjadi gelombang besar di Samudra Hindia, Tanjung Harapan, dan laut lepas menjalar ke pantai kita. Ini dampaknya bisa merusak seperti di Gunung Kidul, Tasikmalaya. Bisa merusak bangunan gazebo di pinggir pantai. Kalau penyebab karena pemanasan global itu kecil.
Apakah rob murni faktor alamiah?
Dia disebabkan oleh alam, tapi kemudian diperparah oleh perilaku manusia. Penyedotan air tanah menimbulkan adanya penurunan tanah. Di Jakarta, ada beberapa lokasi penurunan tanah di pantura. Penyebabnya ada tiga, di antaranya, penyedotan air tanah berlebih, pemampatan tanah yang masih aluvial alami, dan karena ada beban bangunan.
Lantas, bagaimana antisipasinya?
Bisa dilakukan adaptasi dan mitigasi permanen. Kita menerapkan sempadan pantai, 100 meter dari bibir pantai, baru boleh dibangun permukiman. Itu namanya strategi mundur. Kedua, protektif dengan membangun tanggul. Solusi selanjutnya, yakni akomodatif, yaitu membuat rumah panggung. Kalau sawah kena rob, jangan terus jadi sawah, tapi bisa dijadikan tambak ikan.
Apakah ada bedanya banjir rob pada 2016 dengan tahun sebelumnya?
Banjir ini berulang bergantung pada peredaran astronomi. Kejadian rob bervariasi setiap tahunnya, bergantung dari jarak Bulan, Matahari, dan Bumi ketika berada di satu garis lurus. Tiap tahun berbeda. Bulannya juga beda-beda. Untuk 2016, belum bisa diprediksi, tapi bulan-bulan ini juga sudah parah. Dulu 2007 pernah jebol juga tanggul kita karena rob. Itu juga besar.
Yang bahaya itu kalau Januari ketika ada hujan lebat dan posisi Bulan, Matahari, dan Bumi berada di garis lurus dengan jarak terpendek. Air akan menyerang dari darat dan laut. Oleh Sonia Fitri, ed: Fitriyan Zamzami