Anda memiliki pekerjaan rumah yang lumayan besar pada awal menjabat. Bagaimana langkah-langkah Anda?
Pertama, saya mengucapkan terima kasih atas amanah dan jabatan yang diberikan bapak presiden. Tentunya, tugas berat ada di depan tetapi ini tugas bersama-sama. Saya percaya, kita akan bekerja sama dengan lebih erat lagi antara BPOM dan stakeholder yang terkait.
Apa yang sedang terjadi dengan kasus vaksin palsu sudah ada dalam proses penindakan dan proses lebih jauh saat ini. Sudah ada tim yang dibentuk. Mari kita bekerja sama, kami berkomitmen meneruskan proses tersebut.
Tugas saya ke depan, bersamaan dengan dukungan pak presiden memperkuat peran BPOM, adalah memperkuat sistem pengawasan obat dan makanan untuk menjaga kesehatan masyarakat, keselamatan bangsa, dan masa depan bangsa dan anak-anak kita.
Saya sangat bersimpati kepada keluarga yang terkena vaksin palsu. Tentunya, saya ikut prihatin, mudah-mudahan ini tidak akan terjadi lagi.
Pengawasan ke depan seperti apa agar kasus vaksin palsu tidak terulang?
Pak Presiden jelas menegaskan, permasalahan ke depan itu adalah soal manajemen, pengelolaan, tata kelola dari pengawasan obat dan makanan. Itu saja. Saya berkomitmen membangun sistem yang lebih baik, kerja sama yang baik dalam tindak lanjut hasil pengawasan.
Karena pengawasan itu pada intinya adalah dua hal, kemandirian dan pengawasan dari tindak lanjut hasil pengawasan itu sendiri. Itu yang masih lemah dan itu yang kita perkuat dengan dukungan penuh dari bapak presiden.
Pertama, tentunya adalah sistem legalnya. Itu yang akan kita perkuat dan kami semua sudah sepakat berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan mitra-mitra lain terkait, dengan penyidik, dan sebagainya. Tunggu, beri saya waktu membuktikan proses itu akan dilakukan.
Penguatan sistem legal berarti bakal ada percepatan pembentukan undang-undang buat BPOM?
Insya Allah.
Bagaimana soal penguatan peran BPOM untuk melakukan penindakan?
Akan ada nanti.
Soal restrukturisasi?
Ada nanti.
Selama ini, BPOM tidak bisa masuk ke rumah sakit tetapi kejadian vaksin palsu ada di rumah sakit, bagaimana menurut Anda?
Insya Allah (nanti bisa), karena jalur sistem dari hulu ke hilir.
Oleh Satria Kartika Yudha, ed: Ferry Kisihandi