Jumat 25 Nov 2016 17:00 WIB

Gatot Dewa Broto, Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora: PSSI Harus Mengevaluasi Semua Hal

Red:

Harapan pemerintah terkait laga timnas Indonesia melawan Singapura?

Saya kira, seluruh masyarakat Indonesia mengharapkan kemenangan timnas kita (hari ini) melawan Singapura. Mudah-mudahan bisa menang. Karena pas melawan Filipina kemarin, kita sebetulnya bisa menang. Kalau melawan Thailand, memang sepertinya levelnya (Thailand) sudah beda. Tapi harus dicatat, bukan berarti timnas nggak bisa melawan dan mencetak gol.

Terlepas apa pun hasilnya nanti, apa yang menjadi bahan evaluasi dari pemerintah untuk timnas Garuda?

Ini yang paling penting. Kami melihat ada beberapa poin yang harus menjadi catatan penting untuk PSSI terkait timnas kita. Yang paling penting, kami mengingatkan agar ada komunikasi yang baik antara PSSI dan klub-klub di Indonesia soal batasan kuota pemain timnas.

Ini sebetulnya bukan saran pemerintah untuk dijadikan bahan evalusi. Tapi, peringatan dari kami (Kemenpora) bagi PSSI. Kami sudah ingatkan berkali-kali soal adanya kuota maksimal dua pemain ini (dari klub-klub di Indonesia). Untuk kepentingan timnas, tidak ada batasan merekrut seperti itu. Di Spanyol, dan negara-negara yang maju sepak bolanya, klub-klub malah bangga pemainnya habis agar bisa membela negaranya (masing-masing).

Apalagi, sekarang PSSI kepengurusannya baru. Ketua umumnya baru. Peringatan pemerintah ini harus dilakukan PSSI. Bahwa kewenangan mereka (PSSI) penuh untuk merekrut pemain-pemain terbaik dari klub-klub yang ada di Indonesia untuk bisa bergabung membela timnas. Kami tidak mau melihat kuota-kuota ini ada di perekrutan timnas berikutnya.

Kita tidak berharap timnas Garuda gagal di Piala AFF 2016. Tapi, andaikan memang terjadi, apa yang harus dilakukan PSSI?

Mudah-mudahan tidak gagal. Karena, ini (Piala AFF) pertama (setelah normalisasi sepak bola nasional). Tapi, memang PSSI harus mengevaluasi semua hal terkait timnas kita. Soal rekrutmen tadi paling penting. Kedua, soal pembibitan untuk regenerasi pemain. Dan, fasilitas-fasilitas pengembangan lain yang harus disediakan untuk perkembangan yang baik bagi timnas kita. Kepengurusan PSSI yang baru seharusnya jadi momentum kita bersama untuk perbaikan sepak bola (Indonesia).

Bagaimana Kemenpora melihat kepelatihan timnas Garuda saat ini?

PSSI (yang lama) tidak pernah transparan dengan penunjukan pelatih timnas ini. Kami juga nggak tahu apa pertimbangan PSSI menunjuk kembali (Alfred) Riedl sebagai pelatih timnas kita. Apa alasannya, kita nggak pernah tahu. Tapi, kami yakin PSSI sebetulnya punya kriteria-kriteria pelatih timnas yang memang dibutuhkan. Kalau memang nanti (timnas) gagal dan harus diganti, kami meminta PSSI yang baru mengerti pelatih seperti apa yang sebetulnya dibutuhkan timnas.

PSSI menjanjikan bonus jika timnas Garuda masuk semifinal dan minimal juara dua Piala AFF 2016. Pemerintah akan memberikan bonus juga?

Apa pun hasil yang berhasil dicapai timnas di Piala AFF ini, kami atas nama pemerintah sangat berterima kasih. Kami sangat mengapresiasi mereka, apa pun hasilnya. Bonus, seperti uang untuk timnas, bukan kami tidak ingin memberikan. Tapi, apresiasi dalam bentuk lain pastinya akan kami berikan.     Oleh Bambang Noroyono, ed: Fitriyan Zamzami

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement