Pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah mengembalikan kuota haji Indonesia seperti semua pada musim haji tahun ini. Bahkan, Indonesia memperoleh tambahan kuota 10 ribu orang. Menurut Anda, langkah apa yang harus dilakukan Kementerian Agama (Kemenag) untuk persiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini?
Kemenag dan Komisi VIII DPR harus segera berkoordinasi bahwa secara resmi hitam di atas putih Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menambah kuota haji Indonesia tahun ini. Segera agendakan rapat Kemenag dan DPR untuk membahas rancangan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH). Ini harus disiapkan sejak awal.
Persiapan teknis apa yang harus dilakukan Kemenag dengan bertambahnya kuota haji Indonesia?
Kemenag sebaiknya segera melakukan koordinasi dengan seluruh kementerian terkait. Kemudian, menginventarisasi calon jamaah haji untuk memberi tahu calon jamaah haji yang siap berangkat tahun ini. Mereka segera diimbau untuk mengurus paspor. Paspor sangat penting dipersiapkan dari awal.
Kemudian, Kemenag harus memulai persiapan-persiapan tahap awal untuk melakukan kerja awal. Salah satunya melakukan persiapan penyewaan rumah di Arab Saudi untuk jamaah haji. Mencari rumah sewaan sejak awal menghadirkan kemungkinan bisa mendapat yang lebih murah. Selain itu, bisa memilih yang baik.
Aspek-aspek apa saja yang harus diperhatikan Kemenag agar penyelenggaraan ibadah haji tahun ini berjalan lebih baik?
Ini tahap awal, yang paling pokok adalah persiapan pelayanan. Pelayanan bisa berjalan kalau BPIH sudah jelas. Kemudian, persiapan-persiapan calon jamaah haji harus dipersiapkan sejak awal juga, seperti persiapan paspor mereka. Selain itu, bimbingan manasik harus dilakukan sejak awal. Artinya, buku manasik juga harus dipersiapkan lebih awal. Yang paling penting, sistem manasik harus diperbaiki, baik secara kualitas dan kuantitas.
KPHI mengusulkan agar bimbingan manasik dilakukan sebanyak 10 kali sampai 15 kali. Di samping itu, tentu kualitas pelaksanaannya harus ditingkatkan. Bahkan, aspek kehadiran jamaah haji dalam bimbingan manasik harus ditegaskan mengingat pentingnya bimbingan manasik untuk bekal jamaah. Bila perlu, ada tes untuk mengukur keberhasilan dan kesiapan jamaah haji selama mengikuti manasik.
Aspek lain yang sangat penting diperhatikan?
Semua aspek harus diperhatikan, termasuk aspek kesehatan. Kesehatan jamaah haji harus dicek dengan sangat teliti dan hati-hati. Jangan sampai terjadi seperti tahun lalu, di tengah perjalanan tiba-tiba ada jamaah yang tidak bisa berangkat. Padahal, sejak awal dinyatakan sehat dan diperbolehkan berangkat haji. Oleh karena itu, sejak awal harus tegas dan teliti. Kalau tidak memungkinkan berangkat, tidak boleh diizinkan berangkat.
Bagaimana dari sisi petugas pelayanan haji?
Petugas pelayanan dan keamanan jamaah haji juga harus ditambah karena kuota jamaah haji bertambah. Kualitas mereka harus benar-benar diperhatikan. Oleh Fuji Eka Permana, ed: Muhammad Iqbal