Kamis 19 Jun 2014 14:00 WIB

PDIP Dukung Penuh Penutupan Dolly

Red:

JAKARTA — Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (FPDIP) di DPRD Kota Surabaya sempat menolak rencana penutupan lokalisasi prostitusi Dolly oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Namun, kini partai berlambang kepala banteng itumenegaskan mendukung penuh langkah Risma menutup lokalisasi prostitusi yang disebut terbesar se-Asia Tenggara itu. "PDIP mengikuti kebijakan Wali Kota Surabaya." kata pengurus DPP PDIP Eva Kusuma Sundari kepada Republika, Rabu (18/6).

Menurut Eva, dukungan ini diberikan karena bagaimanapun Wali Kota Surabaya beserta jajarannya merupakan pemegang otoritas kebijakan tertinggi di Kota Surabaya. Apalagi Risma merupakan kader PDIP sehingga segala kebijakannya yang dibuat akan didukung oleh PDIP. "Bu Risma orang PDIP. Kami dukung kebijakannya," ujar Eva.

Gerakan Umat Islam Bersatu (GUIB) Provinsi Jawa Timur (Jatim) menegaskan mendukung langkah Risma menutup lokalisasi prostitusi Dolly pada Rabu (18/6). Ketua Koordinator GUIB Provinsi Jatim Abdurrochman Azis mengatakan, gerakan ini merupakan bentuk tasyakur atas ditutupnya prostitusi Dolly.

Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Kota Surabaya juga ikut mendukung deklarasi penutupan Dolly. Menurut Humas HTI Kota Surabaya Wawan Munawar Kholis, penutupan Dolly mendapatkan apresiasi dan harus dipandang sebagai niatan baik untuk mrnyelamatkan masyarakat.

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Slamet Effendy Yusuf, menyatakan dukungan PBNU atas penutupan lokalisasi Dolly. Dukungan ini disertai dengan harapan adanya kompensasi dan pelatihan yang diberikan bagi pihak-pihak yang terkena imbas penutupan. rep:rr leany salystiawati/muhammad akbar wijaya/c92 ed: andri saubani

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement