GAZA -- Sedikitnya 296 anak Palestina menjadi korban dalam serangan brutal Israel ke Jalur Gaza. Jumlah korban anak-anak ini diungkap oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Sabtu (2/8).
Dengan jumlah ini, sebanyak 30 persen korban agresi Israel adalah anak-anak. Jumlah ini bakal terus bertambah seiring dengan serangan Israel yang tak juga ada tanda-tanda berhenti hingga kemarin.
"Setidaknya 296 anak Palestina tercatat telah tewas sejak Israel menggelar serangan, baik melalui udara, laut, dan darat," demikian pernyataan yang dikeluarkan Badan Anak-Anak PBB (UNICEF), Sabtu.
UNICEF menjelaskan, perincian korban anak-anak yang tewas adalah 187 laki-laki dan 109 perempuan. Dua ratus tiga di antara mereka tercatat berada di bawah usia 12 tahun. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan, selama 27 hari agresi Zionis, sudah 1.740 warga Gaza tewas dan 9.080 lainnya terluka.
Foto:Hatem Ali/AP
Palestina berdoa saat pemakaman mereka di Khan Younis, di Jalur Gaza selatan, Kamis, 24 Juli 2014.
Sementara itu, puluhan hingga ratusan jenazah warga Palestina bergelimpangan di jalanan Kota Gaza. Jenazah mereka bergeletakan berjam-jam karena tidak sempat dievakuasi akibat serangan Israel yang terus berlanjut.
Issa Akel, sopir buldoser mengatakan, tidak adanya ambulans yang datang membuat banyak jenazah memenuhi jalanan Kota Gaza. Pria yang bertugas menggali reruntuhan untuk menemukan jenazah koban serangan Israel ini mengakui dirinya juga dalam bahaya.
Kini, ia harus berhenti melaksanakan tugas tersebut untuk meyelamatkan diri karena tidak ada pilihan lain selain mencari tempat perlindungan dalam situasi bahaya. "Sekarang ini, kami tidak dapat menggali jenazah yang terkubur di reruntuhan Kota Gaza bagian selatan," kata Wali Kota Rafah, Subhi Radwan, dikutip dari Aljazirah.
Setiap harinya banyak pangggilan yang menghubungi kantornya untuk meminta bantuan. Namun, kendaraan tidak dapat mengakses sebagian besar wilayah tersebut.
Kemarin, militer Israel mengakui serdadunya yang hilang saat baku tembak di Rafah pada Jumat telah tewas. Sebelumnya, Letnan Dua Hadar Goldin (23 tahun) diyakini telah ditangkap pejuang Hamas selama pertempuran di wilayah selatan Gaza itu.
Seperti dikutip Aljazirah, ada laporan kesimpulan militer Israel itu setelah melakukan tes DNA. "Sejumlah media Israel melaporkan bahwa Goldin kemungkinan tewas akibat bombardir Israel di Rafah," tulis Aljazirah, Ahad.
Hamas pun dalam pernyataannya membantah telah menculik serdadu Israel. Hamas mengaku tak mengetahui keberadaannya. Bahkan, komunikasi Hamas dengan pejuangnya di lokasi pertempuran di Rafah sempat terputus.
Pada Sabtu, delegasi Palestina yang terdiri atas anggota Hamas, Jihad Islam, dan Front Depan Pembela Palestina tiba di Kairo, Mesir. Kedatangan mereka di Kairo untuk membicarakan kemungkinan gencatan senjata jangka panjang dengan pihak Israel yang dimediasi Mesir.
rep: c66/c64/ap/reuters/dessy suciati saputri ed: nur hasan murtiaji