Jaksa Penuntut Umum AS juga memerintahkan autopsi federal.
FERGUSON-- Hasil awal autopsi independen pada Ahad (17/8) menunjukkan bahwa Michael Brown (18 tahun) ditembak sedikitnya enam kali, termasuk dua kali di kepala. Brown ditembak oleh seorang polisi Darren Wilson (28 tahun) di St Louis, Ferguson, Missouri, Amerika Serikat. Insiden ini kemudian menuai protes dan gelombang demonstrasi berujung rusuh selama sepekan terakhir.
Hasil autopsi menunjukkan, salah satu peluru menembus bagian atas tengkorak Brown. Menurut mantan kepala penguji medis untuk Kota New York, Michael M Baden, peluru itu mengakibatkan kepala Brown terpelanting ke depan dan menyebabkan cedera fatal. Baden diminta oleh keluarga Brown untuk melakukan autopsi terpisah.
Remaja kulit hitam itu juga ditembak sebanyak empat kali di tangan kanan. Seluruh peluru ditembak dari arah depan. Peluru diduga ditembakkan dari jarak jauh karena tidak ditemukan bubuk mesiu di tubuh Brown. Namun, dugaan itu akan terbantahkan jika ditemukan residu tembakan pada pakaiannya.
Namun, Baden tidak mempunyai akses untuk meneliti pakaian Brown. Hasil autopsi awal ini merupakan pertama kalinya informasi penting tentang kematian Brown diumumkan ke publik. Baden menerangakan, meski Brown ditembak enam kali, hanya tiga peluru yang diambil dari tubuhnya. Dia mengaku belum melihat hasil foto rontgen yang menunjukkan lokasi ditemukannya peluru.
Dilansir New York Times, Baden menunjukkan diagram luka tembak Brown. Dia mencatat keenam tembakan itu menyebabkan banyak luka. Sejumlah peluru masuk dan keluar beberapa kali, termasuk satu peluru yang menyebabkan sedikitnya lima luka berbeda. Yang satu ini kelihatannya kepalanya menunduk. Ini bisa karena dia menyerah atau sedang didakwa oleh petugas, ujar Baden.
Baden (80 tahun) adalah seorang penguji medis terkemuka di New York. Dia adalah satu di antara 400 ahli patologi forensik bersertifikat di AS. Dia pernah mengulas hasil autopsi presiden John F Kennedy dan Martin Luther King Jr. Dia telah melakukan lebih dari 20 ribu autopsi.
Baden melakukan autopsi dengan dibantu asisten patologi Shawn L Parcells. Keduanya melakukan pemeriksaan di Austin A Layne Mortuary di St Louis. Mereka disewa oleh pengacara keluarga Brown Benjamin L Crump. Jumlah peluru dan bagaimana mereka tersebar di tubuh korban menunjukkan polisi yang menembaknya tidak menghargai warga yang seharusnya dia lindungi, ujar Crump.
Juru bicara Departemen Polisi Ferguson Tim Zoll mengatakan, polisi belum melihat laporan autopsi tersebut sehingga tidak bisa berkomentar. Kasus ini tengah diselidiki oleh kepolisian St Louis, Biro Investigasi Federal (FBI), Divisi HAM Departemen Kehakiman, dan Kantor Jaksa Penuntut Umum.
Jaksa Penuntut Umum AS Eric Holder juga telah memerintahkan dilakukannya autopsi federal terhadap jasad Michael Brown. Autopsi dilakukan untuk memastikan keluarga dan masyarakat akan adanya penyelidikan menyeluruh atas kematian Brown. Autopsi dilakukan karena keadaan luar biasa dalam kasus ini dan atas permintaan keluarga Brown, ujar juru bicara Departemen Hukum Brian Fallon.
Asisten profesor kebijakan kota di New School dan mantan senator Missouri dari St Louis Jeff Smith dalam kolom opini di New York Times, mengatakan, demografi di Ferguson berubah dengan cepat. Pada 1990, komposisi penduduk terdiri dari 74 persen kulit putih dan 25 persen kulit hitam. Pada 2000, sebanyak 52 persen warga adalah kulit hitam dan 45 persen kulit putih. Pada 2010, 67 persen penduduk Ferguson adalah warga kulit hitam dan 29 persen kulit putih.
Wilayah St Louis sendiri terdiri dari 90 kota, sebagian besar memiliki aula dan kepolisian sendiri. Banyak kota-kota tersebut yang mengandalkan pendapatan dari surat tilang dan denda sejenis. Studi dari organisasi nonprofit Better Together menunjukkan, seperempat pendapatan Ferguson berasal dari denda tilang. Menurut data dari kantor jaksa Missouri, pada 2013 sebanyak 86 persen penghentian, 92 persen pengejaran, dan 93 persen penahanan dilakukan terhadap warga kulit hitam.
Khusus Ferguson yang warganya didominasi etnis kulit hitam mempunyai struktur kekuasaan yang dikuasai warga kulit putih. Wali kota dan dewan guru di Ferguson berasal dari kalangan kulit putih. Dewan Kota hanya memiliki seorang anggota kulit hitam. Sedangkan, polisi kulit hitam hanya menempati porsi enam persen dari jumlah keseluruhan aparat di Ferguson. rep:ani nursalikah/c73/c92 ed: andri saubani