PARIS -- Perayaan setahun peringatan serangan terhadap kantor majalah satire Charlie Hebdo diwarnai insiden, Kamis (7/1). Polisi Prancis menembak mati seorang laki-laki yang berusaha menyerang sebuah kantor polisi.
Sejumlah pejabat mengungkapkan, laki-laki itu menghunuskan sebilah pisau dan mengenakan rompi bunuh diri. ''Laki-laki itu juga mengenakan semacam sabuk peledak,'' kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Prancis, Pierre-Henry Brandet, kepada BFM TV, Kamis (7/1).
Beberapa menit sebelumnya, Presiden Prancis Francois Hollande mengapresiasi kesiagaan polisi dalam menghadapi teror. Khususnya, dalam penyerangan di kantor Charlie Hebdo, setahun lalu. Saat itu, sekelompok orang bersenjata membunuh 17 orang dalam serangkaian serangan di kantor majalah tersebut dan sebuah toko swalayan Yahudi.
Dalam pidatonya, Hollande berjanji akan menambah 5.000 personel polisi pada 2017 mendatang. ''Ini merupakan langkah untuk memperkuat tingkat keamanan di Prancis,'' katanya, seperti dilansir laman berita BBC.
Selain itu, ia juga menyiapkan 2.000 tenaga ekstra di bidang intelijen. Tak lama setelah Hollande berpidato, kantor pusat polisi di Paris memberitakan bahwa terjadi penembakan di Distrik 18, bagian utara wilayah Paris.
Sejumlah pejabat mengungkapkan, laki-laki berpisau itu berteriak Allahu Akbar di luar kantor polisi Goutte d'Or, dekat Montmartre. Polisi kemudian menambak mati laki-laki tersebut. Ia mengenakan rompi peledak, tapi setelah diperiksa tak ada bahan peledak di sana.
Jurnalis Anna Polonyi yang bisa melihat jasad lelaki itu di trotoar dari jendela flatnya mengunggah foto-foto kejadian di media sosial. Ia menyatakan, saudara perempuannya yang bersama dia di flat itu melihat insiden penembakan tersebut.
''Polisi berteriak ke arah laki-laki itu dan kemudian berlari ke arah polisi sebelum akhirnya polisi menembak mati,'' kata saudara perempuan Polonyi. Sementara itu, warga Paris meletakkan karangan bunga dan menyalakan lilin di kantor Charlie Hebdo.
Para peziarah itu berhenti di sebuah bangunan di Rue Nicolas-Appert. Dua hari lalu, sebuah plakat diresmikan di sana. Plakat kedua dipasang di kantor majalah tersebut. Sedangkan, yang ketiga diletakkan di toko swalayan Yahudi.
Acara publik rencananya digelar pada Ahad (10/1) di Place de la Republique. Sebuah pohon ek setinggi 10 meter bakal ditanam di alun-alun, sementara musisi Prancis Johny Hallyday akan memainkan lagu Un Dimanche de Janvier (One January Sunday). n reuters ed: ferry kisihandi