Sabtu 09 Jul 2016 15:16 WIB

Rem Blong, Sembilan Tewas

Red: Firman

REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan bus pariwisata dan mobil pribadi terjadi di Jalan Kolonel Masturi, Kota Cimahi, Jumat (8/7) sore. Akibat kecelakaan ini sembilan orang tewas.

Kepala Polres Cimahi AKBP Ade Ary Syam Indradi membenarkan kecelakaan tersebut. Ia mengatakan, tujuh orang tewas di lokasi kecelakaan dan dua orang lagi meninggal dunia saat mendapat perawatan di Rumah Sakit Cibabat, Cimahi.

"Kami masih mendata korban luka ringan dan luka berat. Karena penumpang bus ini diperkirakan sekitar 50-an orang," tutur dia, Jumat (8/7). Lanjut Ade, supir bus tersebut termasuk yang meninggal dunia.

Dari informasi warga, bus dengan nomor T 7035 DL ini datang dari arah Lembang menuju Cimahi. Di jalan yang permukaannya menurun, bus terus melaju tanpa berhenti. Diduga rem bus tersebut blong.

Sedangkan dari arah yang berlawanan, ada dua mobil pribadi yang berjalan cukup cepat. Dalam kondisi ini, bus sulit dikendalikan hingga akhirnya menabrak dua mobil pribadi itu.

"Busnya sampai terguling di jalanan, suara tabrakannya besar banget," ujar warga sekitar.

Ade menambahkan, penumpang bus pariwisata berasal dari Karawang. Bus tersebut dicarter untuk berwisata di daerah Lembang. Namun, saat hendak pulang, kecelakaaan terjadi. Menurut dia, kondisi bus tidak laik jalan tapi tetap digunakan sehingga terjadi remblong.

Rencanakan jalur alternatif

Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jen deral Agung Budi Maryoto me nga ta kan, arus balik Lebaran mulai terjadi sejak Jumat (8/7) malam. Masyarakat diminta ti dak terpaku dengan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) sebagai satu-satunya jalur yang digunakan untuk arus balik.

"Pergerakan arus balik diperkirakan pada Jumat malam. Masyarakat sebaiknya bersiap untuk menempuh jalur alternatif lewat tengah atau jalur selatan," ujar Agung kepada Republika di Jakarta, kemarin. Dia melanjutkan, puncak arus balik diperkirakan terjadi pada Sabtu (9/7) dan Ahad (10/7). Meski demikian, ia memperkirakan kemacetan parah seperti yang terjadi di Tol Brebes Timur tak terjadi.

Sebab, pengguna jalan hanya mengambil karcis tol. "Pola pergerakan pun kebalikan dari sebe lumnya, yakni dari jalan kecil ke jalanan lebih besar," ujarnya.

Polda Jawa Tengah juga mengimbau pemudik merencanakan sejak dini. "Kalau sudah sampai Brebes tidak bisa gunakan jalur alter natif. Maksimal mulai dari Semarang, pemudik harus pasti kan mau menggunakan jalur apa," kata Kasubdit Dikyasa Polda Jawa Tengah AKBP Indra K Mangunsong.  rep: Umar Mukhtar, Dian Erika Nugraheny Rahayu Subekti, ed: Fitriyan Zamzami

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement