Senin 17 Oct 2016 16:15 WIB

Jembatan Cinta Roboh Lagi, Sembilan Tewas

Red:

KLUNGKUNG -- Jembatan penghubung dua pulau di selatan Bali, yaitu Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan di Klungkung, Ahad (16/10) sore, roboh. Sejumlah warga dan pengendara motor yang sedang melintas di atas jembatan terjatuh ke sungai yang berada di bawah jembatan tersebut.

"Sebanyak sembilan orang meninggal dan 18 lainnya luka-luka," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, Ahad sore. Jumlah korban luka bertambah menjadi 30 orang pada pukul 21.00 WITA.

Sejumlah warga yang terluka sudah mendapat penanganan dari dokter dan perawat Puskesmas II Nusa Penida. Jumlah warga setempat yang menyeberang jembatan kuning tersebut sekitar 70 orang.

Sebagian dari mereka selamat berkat pertolongan masyarakat sekitarnya, kemudian menyusul tim SAR dan petugas kepolisian setempat.

Warga Nusa Lembongan menyeberang jembatan tersebut untuk melaksanakan persembahyangan di Pura Balung.

Saat musibah terjadi, air laut dalam kondisi pasang, dengan ketinggian lebih dari satu meter. Berkat kesigapan masyarakat sekitar, sebagian besar warga berhasil diselamatkan, kecuali sembilan orang yang meninggal.

Menurut Sutopo, saat ini, pihak-pihak terkait sedang menghentikan proses evakuasi untuk sementara. Karena kondisi medan pencarian gelap ditambah tidak ada laporan dari masyarakat setempat perihal anggota keluarganya yang hilang.

Lebih lanjut, dia mengatakan, evakuasi akan dilanjutkan kembali Senin (16/10). Kapal milik Basarnas pun akan diberangkatkan pada pagi harinya, yaitu pukul 06.00 WIB.

Bagi masyarakat setempat, jembatan penghubung itu bernama Jembatan Kuning. Sebutan lainnya adalah Jembatan Cinta. Jembatan Kuning telah dibangun pada 1994. Jembatan tersebut tidak begitu lebar, hanya 1,5 meter, dan hanya bisa dilalui kendaraan beroda dua, seperti motor dan sepeda. Sebelumnya, pada 2013, jembatan tersebut pernah ambruk.

Melihat kondisi tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Bali, Nyoman Astawa Riadi, mengatakan, masyarakat yang berada di pulau sebelah tenggara Pulau Bali itu menginginkan jembatan baru supaya segera dibangun. Hal itu lantaran pascaperbaikan Jembatan Kuning yang sempat roboh, yang sebelumnya menghubungkan Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan, ternyata tidak cukup melegakan hati masyarakat.

"Masyarakat menginginkan jembatan baru lagi supaya bisa dilewati kendaraan roda empat," ujarnya. Menurut Astawa Riadi, permohonan dana ke pusat tersebut sudah diusulkan akhir 2013 dan usulan itu terus dikawal dengan harapan bisa direalisasikan.

Di sisi lain, Dinas PU Bali sudah berkoordinasi dengan Balai Jalan, karena jika mendapat persetujuan dana dan bisa dibangun, maka pembangunannya akan dilakukan oleh Balai Jalan. Astawa Riadi menambahkan, panjang jembatan diprediksi mencapai 180 meter dengan perkiraan anggaran sebelumnya Rp 37 miliar.

Namun, karena medan yang berat, diprediksi terjadi kenaikan biaya akibat transportasi material yang mahal. Pengerjaannya sangat sulit di samping pengaruh gelombang air laut. "Kalau anggarannya tidak dinaikkan, kami khawatirkan tidak ada rekanan yang berani menawarnya dan kembali gagal tender," katanya.     antara, ed: Muhammad Iqbal

***

Selain melukai 30 orang, kejadian naas ini juga menewaskan sembilan orang. Berdasarkan laporan sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali yang diterima dari Puskesmas Nusa Penida dua dan Puskesmas Pembantu Ceningan, dari sembilan korban tewas ini, sebanyak delapan korban sudah berhasil diidentifikasi.

Delapan korban tewas ini adalah:

1. I Wayan Sutamat, 49 tahun, asal Jungut Batu.

2. Putu Ardiana, 45 tahun, Lembongan.

3. Ni Wayan Merni, 55 tahun, Jungut Batu.

4. I Putu Surya, 3 tahun, Jungut Batu,

5. I Gede Senan, 40 tahun, Kutampi Np.

6. Ni Wayan Sumarti, 56 tahun, Dusun Klatak.

7. Ni Putu Krisna Dewi, 9 tahun.

8. Ni Kadek Mustina, 6 tahun.

ed: muhammad iqbal

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement