Tak ada yang istimewa dari desain jersey Kosta Rika buatan Lotto. Rancangan merek apparel asal Italia itu disebut sebagai yang terburuk sebelum Piala Dunia 2014 bergulir.
Lotto menggunakan warna merah dengan sedikit corak berbentuk kail berwarna biru pada kaus home. Untuk baju away, Lotto menggunakan warna putih dengan motif kail di dada berwarna merah. Merah, putih, dan biru merupakan warna yang ada di bendera Kosta Rika.
Bukan hanya desainnya yang tak menarik. Jersey Kosta Rika buatan Lotto bahkan menuai kritik tajam pada rangkaian laga pemanasan sebelum pasukan Los Ticos tiba di Brasil. Saat menjalani laga persahabatan kontra Jepang, misalnya, para penggawa Kosta Rika memprotes kualitas seragam mereka.
Jersey buatan Lotto dinilai tidak cocok dengan cuaca panas dan kelembapan udara yang tinggi di Brasil. Saat Kosta Rika bertanding melawan Jepang di Florida, Amerika Serikat, anakanak asuh Jorge Luis Pinto terlihat basah kuyup karena keringat.
Lotto pun mengganti material Jersey buatannya agar menyerap keringat di Brasil.
Namun, para pecinta sepak bola agaknya tak peduli dengan desain maupun kualitas jersey Lotto. Ketika Kosta Rika membukukan kemenangan pada laga pembuka Grup D kontra Uruguay, jersey Bryan Ruiz dan kawankawan ludes di pasaran. “Lotto kesulitan memenuhi permintaan pasar sejak laga tersebut,” kata
Presiden Lotto, Andrea Tomat, tengah pekan ini seperti dilansir Reuters.
Fenomena kejutan Kosta Rika semakin membuat Lotto kewalahan. Hingga babak 16 besar berakhir, Lotto mencatat penjualan lebih dari 50 ribu jersey Kosta Rika. Angka itu melampaui penjualan jersey tim peserta Piala Dunia lainnya buatan brand terkemuka.
Dari 32 tim peserta Piala Dunia kali ini, hanya lima tim yang tidak disponsori tiga pabrikan apparel
Nike, Adidas, dan Puma. Tomat mengatakan, berkat performa Kosta Rika, pihaknya kini melampaui penjualan tiga pabrikan raksasa tersebut. “Sangat langka brand kecil seperti kami mengalahkan brand utama yang membayar jutaan dolar untuk tampil di Piala Dunia,” ungkap Tomat. rep:adi wicaksono ed: israr itah
Ikuti Whatsapp Channel Republika