Sabtu 05 Jul 2014 18:00 WIB

Dari Rinus Michels Hingga Mourinho

Red: operator

Sosok Jorge Luis Pinto ikut populer seiring melambungnya nama Kosta Rika sebagai paket kejutan di Piala Dunia 2014. Pinto dianggap kunci sukses keberhasilan wakil Concacaf tersebut menembus delapan besar Piala Dunia untuk pertama kalinya.

Tangan dingin Pinto sesungguhnya bukan hasil perjalanan singkat. Pria asal Kolombia ini merasakan naik turun dalam kariernya sebagai pelatih di sejumlah klub Amerika Selatan. Ia per nah gagal menukangi Kosta Rika satu dekade silam. Empat tahun lalu, Pinto juga menelan pil pahit karena gagal mengantarkan negaranya berlaga di Piala Dunia 2010. Sekarang, ia memetik buah kerja kerasnya setelah kembali menukangi Kosta Rika.

Keberhasilan Pinto tak terlepas dari pikirannya yang terbuka. Sejak muda, ia sudah berkelana memenuhi isi kepalanya dengan berbagai disiplin ilmu agar menjadi pelatih hebat. Pinto mengambil studi sebagai pelatih fisik dan terus belajar tentang sepak bola karena dia tidak pernah menjadi pemain profesional.

Rinus Michels adalah salah satu guru nya. Ia menyerap ilmu maestro Total Football itu saat Michels menjadi pelatih FC Cologne pada 1980 hingga 1983. Ketika itu, Pinto berstatus mahasiswa di Universitas Cologne, Jerman.

“Pada tahun-tahun itu, saya menghabiskan waktu menyaksikan dia melatih dan berbicara kepadanya,” kata Pinto, tengah pekan ini, seperti dikutip AP. “Saat saya tak ada kelas, saya pergi melihat latihan klub. Saya melihat banyak hal dan belajar banyak.”

Guru lainnya adalah Jose Mourinho. Meski tidak belajar secara langsung, Pinto mengagumi konsep pria Portugis itu dalam melatih. Usia Mou yang lebih muda 10 tahun darinya tak menghalangi Pinto menyerap ilmu pelatih  Chelsea itu.

Pinto menuturkan, prinsipnya, sepak bola menitikberatkan kepada penerapan metodologi yang tepat dalam latihan. “Dalam hal ini, saya setuju perspektif Mourinho yang mengatakan sepak bola adalah tentang metodologi latihan, konsep, periodisasi, dan secara logis strategi,” ujar pria kelahiran San Gil, kota berjarak 300 km dari ibu kota Kolombia, Bogota, seperti dikutip Guardian.

Ia juga mengumpulkan sejumlah video pertandingan besar. Sebagian ia tampilkan di website pribadinya. Ini membuat Pinto punya banyak referensi termutakhir perkembangan strategi sepak bola sekaligus antidotnya.

Hasil belajar tak kenal henti Pinto adalah tim Kosta Rika yang kita lihat sekarang. Walau minus bintang besar, Kosta Rika tampil solid dan seimbang di semua lini. Pressure defense Kosta Rika sulit ditembus Uruguay, Italia, Ing gris, dan Yunani. Serangan balik Los Ticos juga menakutkan.

Meski diakui sebagai pelatih cerdik, Pinto dinilai punya kelemahan dalam menjaga temperamen.

Ia pernah dihukum 10 pertandingan tak boleh mendampingi tim di pinggir lapangan saat melatih sejumlah klub di Kolombia. Ia juga menerima hukuman yang sama sebanyak enam laga ketika berkelana ke Venezuela. Semuanya karena berargumen dengan wasit.

Sosoknya yang meledak-ledak membuat julukan El Explosivo melekat padanya. Ia tertangkap kamera mengumpat pada undian grup Piala Dunia saat mengetahui Kosta Rika bergabung de ngan Uruguay dan Italia di Grup D. Ketika kemudian Inggris masuk ke grup ini, Pinto tak lagi mengumpat. Ia hanya tertawa pahit. Nyatanya, dari empat pelatih yang tergabung di grup ini, Pinto yang tertawa paling akhir. Saat Italia, Inggris, dan Uruguay sudah meninggalkan Brasil, Kosta Rika masih bertahan di Negeri Samba.

Belanda menanti Los Ticos di Arena Fonte Nova, Salvador, Ahad (6/7) dini hari WIB. Kosta Rika bersiap mencatatkan sejarah berikutnya, menembus semifinal. Nama Pinto akan semakin berkibar jika Kosta Rika bisa meneruskan kejutan menjegal Oranje

JORGE LUIS PINTO AFANADOR

Lahir : San Gil, Kolombia,

16 Desember 1952

Tinggi : 165 cm

Tim yang dilatih

1984–1985 Millonarios

1986–1987 Santa Fe

1988–1989 Unión Magdalena

1990–1991 Deportivo Cali

1991–1993 Santa Fe

1994–1997 Unión Magdalena

1997–1998 Alianza Lima

1998–1999 Millonarios

1999–2000 Alianza Lima

2001 Atlético Bucaramanga

2002–2003 Alajuelense

2003–2004 Atlético Junior

2004–2005 Kosta Rika

2006 Cúcuta Deportivo

2007–2008 Kolombia

2009 Cúcuta Deportivo

2009 El Nacional

2010–2011 Deportivo Táchira

2011– Kosta Rica

PRESTASI

Klub

Alianza Lima

Juara Divisi Primera Peru: 1997

Juara Divisi Primera Clausura Peru: 1999

Alajuelense

Juara Divisi Primera Apertura Kosta Rika: 2002

Juara Divisi Primera Apertura dan Clausura

Kosta Rika: 2003

Cúcuta Deportivo

Categoría Primera A : 2006

Deportivo Táchira

Divisi Primera Venezueal: 2010–11

Negara

Kosta Rika

Copa Centroamericana: 2013

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement