Kokietgym menghilang dari panggung tinju dunia sejak satu dekade terakhir.
Gary Hyde tak semringah menjelang laga di Cotai Arena, Macau, Sabtu (19/7). Manajer petinju Guillermo Rigondeaux itu menilai, lawan kliennya pada laga nanti tak seimbang. Hal tersebut disampaikan Hyde kepada promotor Bob Arum.
Menurut Hyde, semestinya Rigondeaux mendapat lawan yang pantas dalam mempertahankan gelar WBA, WBO, dan The Ring di kelas bantam.
"Semua orang tahu, seharusnya ada lawan yang lebih kompetitif,"kata dia, belum lama ini, seperti dilansir laman Crave.Secara pengalaman, Rigondeaux kalah jam terbang dari Sod Kokietgym.Sejak masuk ke arena tinju profesional pada 2009, Rigondeaux baru menjalani 13 laga. Dari 13 laga, petinju usia 33 tahun itu belum sekali pun mencatatkan kekalahan.
Sebaliknya, Kokietgym malangmelintang dalam 63 laga profesional.Dari laga-laga tersebut, Kokietgym menderita dua kekalahan dan sekali imbang.Hanya, petinju asal Thailand itu jarang menjalani laga besar melawan petinju top dunia.
Di kelas bantam, petinju usia 37 tahun itu berada pada peringkat ke-63.Kokietgym menghilang dari panggung tinju dunia sejak satu dekade terakhir. Satusatunya petinju kelas wahid yang dihadapinya adalah Daniel Ponce De Leon yang ia jajal dua kali pada 2005 dan 2006. Pada laga pertama, Kokietgym kalah tipis dalam perolehan poin.
Sedangkan, pada laga kedua, ia takluk dengan KO.Di atas kertas, Rigondeaux bisa mengalahkan Kokietgym dengan gaya permainannya sendiri. Kokietgym kerepotan jika Rigondeaux memainkan jarak dan melakukan serangan dari beberapa sudut berbeda.
Rigondeaux menggunakan kecepatannya untuk melancarkan kombinasi pukulanpukulan jab. Kokietgym tak memiliki kemampuan untuk melancarkan pukulan keras apabila Rigondeaux menjaga jarak. Dengan persentasi kemenangan KO di bawah 50 persen pada laga kelas bawah, Kokietgym membutuhkan keajaiban untuk menghentikan Rigondeaux. rep:adi wicaksono ed:endro yuwanto