Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari Korwa berhasil menyumbangkan medali emas perdana bagi Indonesia di ajang Asian Games ke-17 di Incheon, Korea Selatan 2014. Greysia/Nitya menjadi pelepas kebuntuan kontingen Merah Putih dalam meraih emas pada cabang bulu tangkis sebelum ditambah oleh pasangan ganda putra, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
"Dari awal kami selalu optimistis bisa mencapai hasil yang terbaik dalam eventAsian Games. Mungkin karena kami juga fokus satu demi satu pertandingan makanya pada saat di partai final pun lebih fokus lagi," ujar Nitya, awal pekan ini.
Selama ini, mungkin banyak yang masih asing mendengar nama Nitya sebagai atlet bulu tangkis putri. Nama-nama seperti Greysia, Lilyana Natsir, atau Ardianti Firdasari lebih banyak dikenal oleh sebagian masyarakat Indonesia. Nitya adalah perempuan asli Indonesia yang terlahir di Blitar, Jawa Timur, pada 16 Desember 1988. Meskipun memilih profesi menjadi atlet bulu tangkis, namun ternyata perempuan berusia 25 tahun ini merupakan putri seorang mantan pesepak bola Arema Malang pada era 1990-an, Panus Korwa.
Ketika masih berusia 19 tahun, Nitya sebenarnya sudah dipasangkan dengan Greysia dan diharapkan meraih prestasi di berbagai ajang. Namun, karena sang pelatih ingin mencari komposisi terbaik, ganda putri ini pun sempat dipisahkan sebelum kembali disandingkan pada 2013 hingga sekarang.
Selama berpisah dengan Greysia, Nitya tercatat pernah berpasangan dengan Shendy Puspa Irawati pada 2010.Namun, pasangan ini ternyata hanya bertahan sementara karena Nitya kemudian disandingkan dengan Anneke Feinya Agustin pada 2011-2012.
Setelah pelatih mengganti pasangannya dengan Anneke Feinya Agustin, prestasi Nitya semakin membaik dengan menyabet juara Yonex Sunrise Vietnam Grand Prix Open, runner-upkategori beregu putri SEA Games ke-26, dan juara ganda putri kategori individual SEA Games ke-26 yang semuanya terjadi pada 2011.
Nitya kemudian kembali dipasangkan dengan Greysia pada 2013. Pasangan ini ternyata cukup ampuh untuk menjuarai SCG Thailand Open Grand Prix Gold. Dan puncaknya, pemain asal klub Jaya Raya, Jakarta, ini pun akhirnya meraih medali emas pertamanya setelah menumbangkan wakil Jepang Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi dengan skor 21-15 dan 21-9 dalam laga sengit yang berlangsung di Gyeyang Gymnasium, akhir pekan lalu.
Nitya/Greysia sekaligus menjadi penyumbang emas pertama dari nomor ganda putri di Asian Games setelah Indonesia terakhir kali melakukannya pada 36 tahun silam.
Saat itu pasangan Verawaty Fajrin/Imelda Wiguna berhasil menyabet medali emas Asian Games 1978 yang berlangsung di Bangkok, Thailand. rep:c79, ed: endro yuwanto