Sabtu 14 Feb 2015 20:14 WIB

Boikot Kongres PSSI, Berani?

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID,Kebisingan PSSI belum tuntas, mulai dari cacat prestasi, bebal sebagai badan publik, hingga menolak transparan. Meski bising, satu purnama lagi Kongres PSSI bakal digelar. Jangan berharap pembaruan, kalau nyatanya kandidat penerus Djohar Arifin adalah orang-orang lama. Tengoklah 11 nama calon kandidatnya. Rasanya, Kongres PSSI yang akan digelar pada 18 April di Surabaya tetap berjalan sesuai rencana rezim lama.

Membuka borok PSSI begitu mudah, semudah menangkap alasan mengapa hak siar tim nas U-19 yang dijadikan `tur sirkus' kota, beberapa waktu lalu, tidak dibuka kepada publik dan nyangkutdi Pengadilan Negeri dalam sengketa dengan Forum Diskusi Suporter Indonesia (FDSI).

Menulis kejelekan memang mudah, tapi memang saya tak ingin. Saya cuma mengajak masyarakat untuk jernih melihat bahwa pemerintah ternyata belum membuat apa-apa terhadap pembenahan sepak bola, termasuk membenahi struktur dan mental pengurus PSSI di dalamnya. Entah karena takut atau memang PSSI yang superbodi.

Sedari awal, saya sudah membatasi diri, tidak terlalu larut dalam harapan masyarakat saat pemerintah melalui Kemenpora meniupkan angin segar untuk mereformasi PSSI. Sampai- sampai Menpora Imam Nahrawi membentuk Tim Sembilan, tim yang dibentuk dengan kucuran dana berbatas hingga Rp 2 miliar.