Grande partita atau partai besar Seri A Italia antara AC Milan dan Juventus kerap disebut sebagai salah satu pertandingan paling bergengsi di Italia. Dua tim ini sama-sama punya nama dan sejarah paling bersinar di Negeri Piza.
Kisah sukses I Rossoneri tak dapat ditampikkan sebagai tim Italia paling sukses di pentas Eropa dengan tujuh trofi Liga Champions. Sementara, I Bianconeri adalah tim penguasa Seri A dengan torehan scudetto paling banyak, yaitu 32.
Hanya saja, partai antara Milan dan Juventus dalam beberapa tahun terakhir kurang sengit. Sebab, kondisi keduanya sedang bertolak belakang. Juventus menjadi penguasa tunggal di liga selama lima tahun terakhir.
Il Diavolo sejak terakhir kali merasakan scudetto 2011 lalu mengalami penurunan yang drastis. Baik itu performa di lapangan sampai ke situasi keuangan klub. Bahkan, Milan sudah memasuki tahun ketiga absen dari kompetisi Eropa.
Namun, musim ini, gelagat kebangkitan Milan sudah mulai terasa. Berawal dari peralihan kepemilikan Silvio Berlusconi ke tangan kelompok pengusaha asal Cina, Sino Europa Sports Managements. Aura Milan mulai kembali bersinar di tangan pelatih Vincenzo Montella.
Milan kini sudah duduk di peringkat ketiga klasemen Seri A. Hasil bagus itu didapat karena Milan tak terkalahkan di Seri A. Terakhir, Mattia De Sciglio dan kawan-kawan menang meyakinkan 3-1 di markas Chievo Verona. Poin Il Diavolo kini sudah 16, terpaut lima angka dari La Vecchia Signora. Montella menyadari laga menjamu tim besutan Massimiliano Alegri bukanlah laga sembarangan. Juventus adalah ujian terberat pertama Montella sejak dipercaya menukangi Milan.
Eks pelatih Catania, Fiorentina, dan Sampdoria itu memilih untuk merendah jelang kedatangan Paulo Dybala dan kawan-kawan. Juventus adalah salah satu tim besar di Eropa saat ini. Kami harus mempersiapkan mental yang kuat menghadapi mereka. Dan belum selayaknya laga ini disebut sebagai penentu scudetto,'' kata Montella, dikutip dari Football Italia.
Soal kekuatan di level domestik, Juventus memang tak dapat dibantah. Scudetto lima tahun berturut-turut merupakan bukti yang nyata. Musim ini pun Juventus langsung tancap gas sejak awal. Delapan laga di Seri A Juventus menang tujuh kali dan kalah sekali. Jadinya, mereka sendirian berlari di puncak capolista sementara.
Ditinggal pergi oleh Paul Pogba yang mudik ke Manchester United dan Alvaro Morata yang pulang ke Real Madrid tak mengurangi kekuatan si Hitam Putih. Sebab, pemain pengganti seperti Mralem Pjanic dan Gonzalo Higuain mampu menjalankan peran yang tak kalah hebat.
Khusus untuk Higuain akan beradu tajam dengan andalan Milan Carlos Bacca. Higuain sejak datang ke Juventus Stadium langsung menjelma menjadi monster di lini depan Juve. Sudah enam gol yang dilesakkan mantan pemain Real Madrid dan Napoli itu di Seri A. Jumlah yang sama ditorehkan oleh Carlos Bacca untuk I Rossoneri.
Tabiat haus gol mereka sangat dinantikan di San Siro, Ahad (23/10) dini hari nanti. Sebab, pada laga terakhir, keran gol Higuain dan Bacca sama-sama tidak bertambah. Bacca membuat gol ketiga Milan di kandang Chievo. Namun, golnya itu ternyata terhitung sebagai gol bunuh diri pemain lawan. Bacca dibebani membawa Milan harus menang dari Juventus. Sebagai target man di depan gawang Buffon, Bacca harus paham Milan sulit menang dari sang rival dalam empat tahun terakhir.
Milan merasakan kemenangan atas Juventus pada musim 2011-2012 lalu. Saat itu, Milan menang 1-0 lewat gol tunggal striker Brasil Robinho. Sejak saat itu, Milan selalu kalah dalam sembilan partai dari Juventus. rep: Febrian Fachri, ed: M Akbar
Data dan Fakta
- Total Milan dan Juventus sudah bertemu 277 kali sepanjang sejarah dalam berbagai ajang.
- Milan menang 93 kali, Juventus menang 99 kali, 85 sisanya berakhir dengan skor imbang.
- Total kedua tim kompak sama-sama sudah saling jebol 398 kali
Prediksi Susunan Pemain AC Milan Vs Juventus
AC Milan
Pelatih: Vincenzo Montella
Kiper: Donnarumma
Belakang: Paletta, Romagnoli (tengah) De Sciglio (kiri), Abate (kanan)
Tengah: Bonaventura, Locatelli, Kucka
Depan: Suso, Niang, Bacca
Formasi: 4-3-3
Juventus
Pelatih Massimiliano Alegri
Kiper: Buffon
Belakang: Bonucci, Barzagli, Benatia (tengah), Alves (kanan), Evra (kiri)
Tengah: Khedira, Pjanic, Marchisio
Depan: Dybala, Higuain
Formasi: 3-5-2