Salah satu partai panas akan tersaji di Seri A Italia pada giornata ke-20. Raksasa Italia Juventus akan bertandang ke Artemio Franchi, markas Fiorentina, Senin (16/1) dini hari WIB. Setiap kali kedua tim bertandang, selalu saja tersaji tensi tinggi. Meski hasilnya lebih sering dimenangi oleh Bianconeri, pertemuan keduanya selalu menyisakan emosi tak berujung.
Musim ini, posisi kedua tim terpaut cukup jauh. Juventus berkuasa di puncak klasemen sejak awal musim sampai giornata ke-19. Sedangkan, Fiorentina berjuang di peringkat kesembilan. Jarak poin kedua klub ini 18 angka.
Kebencian antara Fiorentina dan Juventus memang tak sepekat antara Inter dan Juventus. Namun, laga di Firenze dipastikan akan terasa keras untuk La Vecchia Signora karena mayoritas pencinta sepak bola di kota tersebut tak ada yang menyukai Juventus.
Sejarah permusuhan berawal sejak musim 1981-1982. Di musim tersebut, Fiorentina dan Juventus bersaing memperebutkan scudetto sampai giornata terakhir. Banyak prediksi pemenang scudetto akan ditentukan dengan partai play-off antara keduanya.
Di laga terakhir, si Ungu bertandang ke markas Cagliari. Mereka harus puas dengan hasil seri tanpa gol. Satu gol mereka dianulir wasit. Jadinya Juventus yang menang dilaga terakhir melawan Catanzaro dengan skor tipis 1-0 berhak atas scudetto. Ketika itu La Viola menilai juara yang diklaim Juventus terbantu oleh keputusan wasit.
Drama berlanjut pada akhir dekade 80-an. Tepatnya pada akhir musim 1989-1990. Ketika itu kedua tim bertemu di all Italian final Piala UEFA (sekarang Liga Europa). Trofi dimenangi Juventus karena menang dengan agregat 3-1. Namun, yang membuat Fiorentina begitu terluka bukan trofi.
Ketika kedua tim bertemu, manajemen Juventus menggoda bintang La Viola kala itu, Roberto Baggio, untuk mau hijrah ke Turin. Baggio pun ternyata tak kuat dengan rayuan Bianconeri. Pada musim 1990-1991, Fiorentina harus merelakan salah salah satu legenda besar Italia itu meninggalkan tanah Firenze untuk selamanya.
Walau Juventus sangat dibenci Fiorentina, tidak demikian halnya dengan si Nyonya Tua. Juventus masih menjadikan Inter sebagai musuh utama. Tim-tim lain di Italia, selain Inter, hanya dianggap sebagai musuh di lapangan oleh Juventus. Sama halnya dengan persaingan antara Juventus dengan AC Milan, AS Roma, Napoli, dan Lazio.
Pelatih Juventus saat ini Massimiliano Allegri pada penghujung tahun silam menyatakan Juventus memang punya banyak rival di Italia. Hal tersebut menurut Allegri tak aneh karena timnya selalu menjadi juara lima musim terakhir. Sudah pasti ada banyak klub yang ingin mengakhiri dominasi Juventus di Italia.
''Melawan Fiorentina selalu dianggap biasa oleh Juventus. Misalnya sekarang kami akan menghadapi Fiorentina, pekan selanjutnya misalnya Roma, kemudian Bologna, semua adalah rival,'' kata Allegri, dikutip dari Football Italia. rep: Febrian Fachri, ed: M Akbar
Lima momen panas antara Fiorentina dan Juventus
1. Meglio Secondi Che Ladri (1981-1982)
Ini sejarah pertama kali bibit kebencian Fiorentina terhadap Juventus. Kedua tim punya nilai yang sama sampai pekan terakhir. Di partai terakhir, La Viola merasa dirugikan wasit.
Hasil seri 0-0 dengan Cagliari tak dapat diterima Fiorentina karena satu gol pemain mereka, Daniele Bertoni, dianulir oleh wasit. Sedangkan, di pertandingan lain, Bianconeri memetik kemenangan tipis 1-0 atas Catanzaro. Kemenangan itulah yang akhirnya mengantarkan Bianconeri menjadi juara dan La Viola hanya menjadi runner-up.
2. Bentrokan berdarah di Firenze (1986-1987)
Bibit kebencian yang sudah tersemai di benak tifosi Fiorentina terhadap Juventus setiap kali kedua tim berjumpa diwarnai dengan tensi panas suporter. Ketika itu pada musim 1986-1987 di Artemio Franchi, pertandingan kedua tim berakhir dengan skor imbang 1-1.
Fan La Viola yang emosional menyerang Juventini yang datang hanya sebagian kecil. Namun, kelompok suporter yang merupakan ultras Juventus tersebut mampu meladeni perkelahian yang menyebabkan puluhan orang luka-luka. Untungnya tak ada korban dalam peristiwa tersebut.
3. Pembajakan Roberto Baggio (1989-1990)
Roberto Baggio adalah anak emas di Firenze sejak 1985 sampai 1990. Ketika itu Baggio yang masih berusia masih muda menjadi bintang di Seri A karena punya teknik tinggi, kecepatan di atas rata-rata, serta mampu mencetak gol dari berbagai arah dan gaya. Tak tahan dengan kecemerlangan Baggio bersama Fiorentina, Juventus membajaknya pada 1990.
Ketika itu Baggio menjadi transfer termahal sepanjang sejarah dengan nilai 10 juta euro. Pernah suatu kejadian di musim 1990-1991, saat Juventus bertandang ke kandang Fiorentina. Ia menolak sebagai eksekutor penalti ke gawang La Viola.
''Mana bisa saya menjadi eksekutor? Karena hati saya masih ungu,'' kata Baggio kala itu. Tindakan Baggio itu membuatnya terkena sanksi dari pelatih Juventus kala itu.
4. Penghinaan terhadap Pirlo (2012-2013)
Peristiwa ini terjadi pada musim 2012-2013 di kandang Juventus. Pertandingan berlangsung damai dengan kemenangan 2-0 buat Juventus. Setelah pertandingan selesai, gelandang Fiorentina Borja Valero meminta bertukar kaos dengan idolanya maestro lini tengah terbaik Italia Andrea Pirlo. Pirlo mengabulkannya dan memberikan kostum Bianconeri nomor 21 miliknya kepada Valero.
Namun, kiper Fiorentina saat itu, Emiliano Viviano, datang merampas kaos Pirlo dari tangan Valero. Viviano lalu melemparkan kostum tersebut ke lapangan. Hal ini membuat suasana penonton menjadi tegang sesaat. Juventini menilai aksi Viviano sangat menyakiti Pirlo dan Juventus.
5. Ejekan Pogba dan Tevez (2013-2014)
Di paruh pertama musim 2013-2014 Juventus lebih dulu bertandang ke markas Fiorentina. Di babak pertama Bianconeri mampu unggul 2-0 lewat gol yang dicetak Paul Pogba dan Carlos Tevez.
Keduanya berselebrasi yang membuat hati fan tuan rumah panas. Pogba dan Tevez melakukan selebrasi seperti sedang menembakkan senapan mesin ke arah penonton. Selebrasi yang dulu selalu dilakukan idola Firenze Gabriel Batistuta setiap kali mencetak gol.
Namun, aksi Pogba dan Tevez terbalaskan saat itu juga. Di babak kedua, Fiorentina membalas dengan gelontoran empat gol ke gawang Buffon. ed: M Akbar
Rekor
Prediksi Susunan Pemain
Fiorentina
Formasi: 4-2-3-1
Pelatih: Paulo Sousa
Kiper: Tatarusanu
Bek: Tomovic, Astori (tengah), Salcedo (kanan), Olivera (kiri)
Tengah: Vecino, Badelj (gelandang bertahan), Bernardeschi, Cristoforo, Chiesa (gelandang serang)
Depan: Kalinic
Juventus
Formasi: 4-3-2-1
Pelatih: M. Allegri
Kiper: Buffon
Bek: Barzagli, Chiellini (tengah), Asamoah (kiri), Lischsteiner (kanan)
Tengah: Marchisio, Khedira, Rincon,
Depan: Pjanic, Dybala, Higuain
Lima pertemuan terakhir
21/08/16 Juventus 2 - 1 Fiorentina
25/04/16 Fiorentina 1-2 Juventus
14/12/15 Juventus 3 - 1 Fiorentina
30/04/15 Juventus 3 - 2 Fiorentina
08/04/15 Fiorentina 0-3 Juventus