oleh:Reja Irfa Widodo/C71--LONDON — Entah apa jadinya bila striker Queens Park Rangers (QPR) Bobby Zamora tidak membobol gawang Derby County pada laga play-off Divisi Championship di Stadion Wembley, Sabtu (24/5). Bisa jadi, tim yang dimiliki pengusaha asal Malaysia Tony Fernandes ini akan semakin merugi.
Daily Mail melaporkan, QPR menderita kerugian senilai 65 juta pound (Rp 1,2 triliun). Sesuai aturan di Divisi Championship, setiap tim hanya boleh menderita kerugian sebesar 8 juta pound (Rp 156 miliar). Denda sebesar 50 juta pound (Rp 976 miliar) membayangi.
Butuh pemasukan besar untuk menutup defisit keuangan klub. Itu hanya bisa terwujud bila QPR promosi ke Liga Primer. Nasib baik memayungi QPR, tim berjuluk the Hoops ini promosi menyusul Leicester City dan Burnley yang terlebih dahulu memastikan berlaga di Liga Primer musim 2014/2015.
Caranya sungguh dramatis. Zamora yang baru masuk pada menit ke-57 membobol gawang Derby pada injury time pertandingan memanfaatkan kesalahan bek Richard Keogh. Ini menjadi satu-satunya tendangan QPR yang mengarah ke gawang sepanjang laga.
Makin terasa menyakitkan bagi Derby, QPR bermain dengan 10 orang sejak menit ke-60 setelah Gary O'Neil dikartu merah. Sepanjang pertandingan, QPR harus bergantung pada aksi gemilang kiper Robert Green dan akhirnya gol Zamora. Gol dari penyerang yang kerap diterpa cedera itu diperkirakan bernilai 134 juta pound (Rp 2,6 triliun). Ini merupakan hitungan minimal pemasukan QPR dengan tampil di Liga Primer musim depan.
Sang bos pun tak dapat menyembunyikan sukacitanya. Ia merayakan keberhasilan timnya di lapangan dan terus berlanjut ke ruang ganti. Beberapa kali ia berpose dengan trofi juara play-off. “Ini seperti cerita di film,” kata Tony menggambarkan keberhasilan timnya memenangkan laga dan promosi musim depan.
Musim ini, QPR hanya berhasil finis di urutan keempat Divisi Championship dengan perolehan poin 80. Sedangkan, Derby finis di urutan ketiga dengan selisih lima poin dari QPR. Sesuai peraturan Divisi Championship, peringkat tiga hingga enam harus bertarung dalam laga play-off untuk memperebutkan satu tiket tersisa.
Leicester City lebih dulu memastikan lolos ke Liga Primer pada 22 April. The Foxes resmi menjadi juara Championship setelah meraih kemenangan 1-0 atas Bolton Wanderers. Di akhir musim, Leicester City berhasil mengoleksi 102 poin dari 46 kali bertanding. Keberhasilan menembus Liga Primer memutus puasa panjang Leicester. Terakhir kali meraka berlaga di kompetisi tertinggi sepak bola Inggris itu pada musim 2003/2004.
Burnley berhasil menjadi runner-up dan mengakhiri musim dengan raihan 93 poin. Terakhir kali Burnley berlaga di Liga Primer pada musim 2009/2010. Adapun harus menunda semusim lagi untuk mencoba kembali ke Liga Primer. Terakhir kali, klub yang bermarkas di Pride Park ini tampil di Liga Primer pada musim 2007/2008.ed: israr itah
Ikuti Whatsapp Channel Republika