Rabu 10 Sep 2014 13:00 WIB

Tekad ISMC Bantu Prestasi Olahraga Indonesia

Red:

Sepintas, tidak ada yang berbeda pada ruangan yang terletak di basement Senayan Golf Driving Range ini dengan pusat kebugaran biasa. Di dalam ruang seluas 400 meter persegi itu, terdapat sejumlah alat yang lazim terdapat di pusat kebugaran. Seperti treadmill, sepeda statis, barbel, dan berbagai alat yang berhubungan dengan pembentukan otot tubuh.

Namun, tempat ini tidak sama dengan pusat kebugaran yang banyak menjamur di Ibu Kota. Indonesia Sports Medicine Centre (ISMC), nama tempat ini, merupakan sebuah pusat pelayanan kedokteran olahraga di Indonesia.

ISMC memberikan dua layanan utama, yakni sport injury management dan medical fitness center. Dalam sport injury management, ISMC akan membantu olahragawan sembuh dari cedera yang diderita. Tak sebatas pulih, atlet  akan mencapai kondisi fisik yang lebih baik dari sebelumnya pada akhir program. Risiko kembali cedera pun diminimalisasi.

"Pemulihan cedera membutuhkan pendekatan multidisiplin. Kami di ISMC berkerja sama dengan dokter yang melakukan operasi, nutrisi, psikolog, dan pelatih, dan juga orang tua atlet yang mengalami cedera untuk merancang program pemulihan," kata dokter Andi Kurniawan SpKO, kepala ISMC kepada Republika, Selasa (9/9).

Adapun medical fitness center merupakan program penggunaan olahraga sebagai bagian dari pengobatan suatu penyakit. Dengan pendekatan medis, penderita diabetes atau hipertensi, misalnya, dapat menjalani program latihan fisik yang berguna untuk mencegah serangan penyakit yang mereka derita.

"Kami juga menyediakan layanan untuk memaksimalkan tumbuh kembang anak-anak serta program latihan fisik untuk orang tua. Latihan ini menjaga kekuatan otot para orang tua serta keseimbangan mereka agar tidak mudah jatuh," kata Andi.

Tanda tanya yang menggelayut di pikiran Andi perihal menurunnya performa sejumlah atlet Indonesia seusai cedera menjadi latar belakang pendirian ISMC. Awalnya ia berpikir masalah ada pada proses operasi. "Ternyata tidak. Kebanyakan penyebabnya karena program rehabilitasi pascaoperasi yang tidak maksimal," kata dokter spesialis kedokteran olahraga ini.

Belum lagi soal masih belum meleknya atlet dalam menangani cedera. Ia memberikan contoh terapi urut yang diberikan saat atlet mengalami bengkak di bagian sendi. Padahal, kata dia, pertolongan pertama yang seharusnya diberikan adalah mengompres dengan es. "Atlet kita kebanyakan masih menyepelekan cedera dan belum sepenuhnya paham kalau penanganan cedera itu membutuhan pendekatan multidisiplin," tutur pria yang menjadi dokter kontingen Indonesia di Olimpiade 2012 London dan Olimpiade Remaja 2014 Nanjing.

Andi mengaku beruntung bergabung ke tim Satria Muda Britama pada 2008, saat ia baru saja mengambil spesialisasi dokter olahraga. Pengalaman menangani pemain dan mengawasi rehabilitasi cedera di Filipina membuat pengetahuannya perihal cedera semakin bertambah. Ia pun percaya bahwa kedokteran olahraga dapat memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan prestasi olahraga Indonesia. "Atlet tidak akan bisa diberikan program top level bila kondisinya tidak 100 persen. Di sinilah kita berkontribusi," kata dia yakin.

Gagasan Andi ini segera diwujudkan dengan membangun ISMC yang dibuka pertama kali untuk umum pada 11 November 2011. Lokasi pertamanya terletak di Britama Arena, Kelapa Gading, Jakarta. Ketika itu, Andi hanya berdua dengan rekan sejawatnya, dokter Angelica Anggunadi, dibantu lima orang terapis dengan latar belakang fisioterapi dan pendidikan olahraga.

Beberapa atlet sudah merasakan penanganan dari ISMC. Sebut saja Maria Kristin (bulu tangkis), Budi Sudarsono (sepak bola, Triyatno (angkat besi), Eko Yuli Irawan (angkat besi), Mohammad Arsyad (sepak bola). Satu nama yang saat ini tengah menjalani terapi pemulihan adalah Della Augustia Surya, pebulu tangkis putri PB Djarum.

Namun, sejak awal awal tahun ini, jumlah terapis ISMC sudah berjumlah dua kali lipat. Dokter yang mendampingi Andi pun juga bertambah dua dengan bergabungnya dokter Wawan Budi Susilo dan dokter Alvin Wirahardja.

Sejak awal September ini, ISMC pindah ke Senayan. Andi beralasan ia ingin lebih dekat dengan para atlet Indonesia yang berkumpul dan berlatih di kawasan Senayan. Andi berharap kehadiran ISMC di Senayan akan memberikan berkontribusi terhadap meningkatnya prestasi Indonesia di level Olimpiade. ed:israr itah

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement