MILAN -- Sejak ditangani Filipo Inzaghi, AC Milan belum memberikan pembukitan sebagai tim yang mampu bertarung memperebutkan mahkota Seri A, Liga Italia.
Dua poin dari tiga pertandingan terakhir membuat publik meragukan kemampuan tim Merah Hitam. Inzaghi pun menjadi garda terdepan sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas prestasi bekas klubnya itu.
Di tengah tekanan itu, Inzaghi bisa memberi sedikit bukti bahwa timnya masih punya peluang untuk bersaing. Pembuktian Inzaghi tak terlepas kemenangan 2-0 Milan atas Chievo Verona, Ahad (5/10) dini hari.
Foto:Antonio Calanni/Ap
Pelatih AC Milan Filippo Inzaghi memberikan indikasi selama Serie A pertandingan sepak bola antara AC Milan dan Chievo di stadion San Siro di Milan, Italia, Sabtu, 4 Oktober, 2014.
Bertanding di San Siro, Sabtu (4/10), Milan sudah menekan sejak menit awal. Tapi, gol Milan baru tercipta di babak kedua lewat Keisuke Honda dan Sulley Muntari.
Usai laga, Inzaghi mengaku optismistis anak asuhnya dapat menjaga performanya ini untuk pertandingan selanjutnya. Dengan performa yang stabil, ujar Inzzaghi, Milan tidak akan dianggap remeh oleh tim papan atas Seri A.
''Kau bisa mendapatkan apa pun di Seri A dengan penampilan seperti ini,'' kata pria yang akrab dipanggil Pippo itu, seperti dikutip Football Italia.
Senada dengan sang pelatih, Sulley Muntari mengaku percaya timnya masih punya peluang untuk bersaing di jalur juara. Pemain Ghana ini pun menjelaskan rahasia kemenangan timnya atas Chievo. Usai bermain imbang tanpa gol di babak pertama, Inzaghi memberikan instruksi untuk melakukan penyerangan dari sisi lapangan.
Alhasil, konsentrasi pertahanan di tengah Chievo menjadi buyar. Muntari pun akhirnya mampu mencetak gol.
''Tentu, (kemenangan) itu untuk kebangkitan tim kami. Aku sangat senang bisa membantu tim memenangi pertandingan. Ini luar biasa,'' ujarnya melalui Forza Italian Football.
Sebaliknya, pelatih Chievo, Eugenio Corini menyesal tidak bisa membawa poin maksimal di San Siro. ''Kami bermain baik ketika babak pertama. Banyak membuat peluang berbahaya dan membuat mereka khawatir,'' ujar Corini melalui Sky Sport Italia.
Ia melanjutkan, ketika babak kedua berjalan, permainan masih tetap seimbang. Chievo pun membuat sejumlah peluang yang seharusnya dikonversikan menjadi gol.
Corini mengakui, para penyerangnya kurang beruntung untuk membuat gol. Ia mengatakan, ketika Muntari mencetak gol, keadaan mulai berubah.
''Ya keadaan mulai berubah ketika itu dan akhirnya kamu kalah. Tapi, ini baru permulaan. Masih ada pertandingan lain dan kita akan terus berkembang,'' kata dia. rep:wahyu syahputra ed: abdullah sammy