LONDON -Sejak 1958, Wales tidak pernah lagi mencicipi ketatnya putaran final sebuah turnamen internasional. Pemain termahal di dunia, Gareth Bale, pun bertekad mengakhiri catatan buruk tersebut dan mengantarkan Wales melangkah ke Prancis, tuan rumah putaran final Piala Eropa 2016.
Mantan wingerTottenham Hotspur itu bahkan menganalogikan kesuksesan menembus babak kualifikasi Piala Eropa 2016 sama rasanya dengan keberhasilan merengkuh trofi kompetisi klub paling bergengsi di Eropa, Liga Champions. Pada musim lalu, Bale memang sempat merasakan nikmatnya kesuksesan meraih Liga Champions bersama Real Madrid.
`'Keberhasilan bisa lolos ke putaran final akan sama rasanya dengan kemenangan pada final Liga Champions dan saya harap kami bisa melangkah hingga ke putaran final,'' kata Bale seperti dikutip Reuters, Kamis (9/10).
Foto:Nick Potts/AP
Gareth Bale.
Terlebih, dalam gelaran Piala Eropa 2016, jumlah tim yang lolos ke putaran final ditambah menjadi 24 tim yang sebelumnya hanya 16 tim. Kondisi ini jelas jadi hal menguntungkan buat Wales. Pada babak kualifikasi, Wales memang tergabung dengan grup yang relatih mudah yang beranggtokan Bosnia, Belgia, Israel, Cyprus, dan Andorra.
Tiga tim teratas pada babak kualifikasi akan memiliki peluang lebih besar untuk bisa melaju ke putaran final. Dua tim teratas dan peringkat ketiga terbaik akan otomatis lolos ke Prancis 2016. Sedangkan, delapan tim yang menghuni peringkat ketiga akan menjalani babak play-off.
Bale pun cukup optimistis timnya bisa melangkah ke putaran final. Tekad untuk bisa mencetak sejarah bersama Wales menjadi motivasi terbesar pemain termahal di dunia tersebut. Jika mampu membawa Wales berlaga pada pu taran final Piala Eropa, Bale sukses melewati pencapaian sejumlah nama tenar asal Wales, seperti Ryan Giggs, Mark Hughes, dan Ian Rush.
`'Saya ingin memberikan yang terbaik. Saya ingin berusaha dan ingin mencetak sejarah bersama tim ini dengan lolos ke turnaman besar.
Ka mi yakin kami telah bergerak di jalur yang tepat,'' lanjut pemain lulusan akademi Southampton tersebut. Sebelum memperkuat Wales, Gareth Bale sempat ditawarkan untuk memperkuat timnas Inggris. Namun, laiknya legenda Wales, Ryan Giggs, Bale lebih memilih memperkuat tanah kelahirannya ketimbang negara leluhur.
Bale pun mengaku lebih memilih memperkuat Wales yang peluangnya berprestasi di level negara sangat tipis.
rep:Reja Irfa Widodo ed:abdullah sammy